Namun, dengan adanya penundaan ini, mereka justru berada dalam ketidakpastian, tidak memiliki pekerjaan, dan sulit mencari penghasilan baru dalam waktu singkat.
“Dengan kata lain, negara berhasil membuat lebih dari 1 juta orang generasi produktif Indonesia berada di keadaan yang sangat tidak produktif,” tegasnya.
Selain itu, Ferry juga menyoroti ketimpangan antara kebijakan penundaan pelantikan CASN dengan banyaknya pejabat yang terus dilantik.
Di satu sisi, masyarakat harus menunggu tanpa kepastian, sementara di sisi lain, negara terus menambah pejabat baru yang harus dibiayai dari APBN. Menurutnya, kondisi ini semakin memperburuk kepercayaan publik terhadap pemerintah.
“Selain penundaan itu sendiri yang sangat tidak mengenakkan dan sangat merugikan, tiap hari masyarakat harus membaca berita atau melihat media sosial tentang lagi, lagi, dan lagi, ada pejabat baru yang dilantik,” ungkap Ferry Irwandi.***
Baca Juga: Rumah Ridwan Kamil Digeledah KPK, Hendri Satrio: Ada Potensi Jadi Tersangka?
Artikel Terkait
IKN Jadi Proyek Strategis Nasional, Hersubeno Arief: Mengapa Pak Prabowo Memaksakan?
Said Didu Soroti Mafia Migas Masih Berkeliaran, Mampukah Prabowo Menumpas?
Bersih-Bersih BUMN, Langkah Awal Prabowo untuk Danantara? Pandangan Donny Manurung
Rocky Gerung Pertanyakan Pertemuan Prabowo dengan Konglomerat, Untuk Kepentingan Siapa?
Prabowo Tegas! THR Swasta dan BUMN Harus Cair Paling Lambat Seminggu Sebelum Hari Raya Idulfitri
Jokowi Tak Lemdak! Adi Prayitno: Masih Berpengaruh di Pemerintahan Prabowo