Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali mengkritik kebijakan pemerintah, kali ini terkait pembentukan Danantara.
Menurut Rocky Gerung proyek super holding ini memiliki risiko besar.
Selain itu proyek Danantara bisa berakhir seperti tragedi kapal Titanic yang dianggap tak bisa tenggelam namun akhirnya karam.
Baca Juga: Danantara Tidak Belajar dari Krismon 98! Ferry Latuhihin: Bahaya Bank dalam Satu Rumah
Dikutip dari youtubenya, Rocky Gerung menjelaskan "Publik melihat Danantara ini terlalu besar, terlalu kuat, sehingga dianggap mustahil gagal."
"Tapi justru karena terlalu besar maka risiko kegagalannya juga besar," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung menyoroti bagaimana persepsi publik dan pasar terhadap Danantara sejauh ini cenderung negatif.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan dan saham-saham BUMN pun ikut melemah.
"Reaksi pasar menunjukkan ada kekhawatiran serius. Bahkan Bursa Efek Indonesia sampai mengumpulkan para petinggi emiten besar untuk mencari solusi. Ini tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam konsep Danantara ini," tambahnya.
Baca Juga: Ferry Latuhihin Sebut Visi dan Misi Danantara Tidak Masuk Akal, Kenapa Harus Superholding?
Menurut Rocky Gerung salah satu penyebab utama ketidakpercayaan publik adalah transparansi yang minim.
Banyak yang curiga bahwa Danantara akan menjadi alat kekuasaan untuk mengendalikan ekonomi bukan untuk menyejahterakan rakyat.
Rocky Gerung juga menyoroti kemungkinan bahwa Danantara bisa menjadi alat bagi segelintir elite untuk mengontrol ekonomi Indonesia.
"Kalau semua BUMN digabung dalam satu super holding maka ini seperti mengumpulkan semua telur dalam satu keranjang. Kalau jatuh hancur semua. Ini mirip dengan Titanic yang dianggap terlalu besar untuk tenggelam, tapi justru tenggelam karena kesombongan," jelasnya.
Baca Juga: Pejabat Danantara Rangkap Jabatan, Ray Rangkuti: Bisakah Negara Dikelola dengan Fokus?
Artikel Terkait
Geger! Karni Ilyas Keceplosan Debat ILC Dilarang di Era Jokowi!
Prabowo dan Jokowi Saling Mengunci, Sobary: Politik Tanpa Kemandirian
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi Mundur di Tengah Penyelidikan KPK
Viral! Istri Wali Kota Bekasi Menginap di Hotel Saat Banjir, Ini Penjelasan Tri Adhianto
Dedi Mulyadi Semprot Istri Wali Kota Bekasi yang Mengungsi ke Hotel Saat Banjir
Banjir Rendam Bekasi, Dedi Mulyadi: Tata Ruang Jawa Barat Harus Dievaluasi!
Dedi Mulyadi Murka! Sungai Margahayu Penuh Sampah, Sebulan Harus Bersih!