Bisnisbandung.com - Politisi senior Zulfan Lindan angkat bicara soal instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Megawati sebelumnya melarang kepala daerah dari PDIP untuk menghadiri retret yang diselenggarakan pemerintah.
Menurut Zulfan Lindan keputusan ini bisa berdampak negatif pada hubungan antara kepala daerah PDIP dan pemerintah pusat.
Baca Juga: Belajar dari China, Bisakah Danantara Meningkatkan Investasi Hingga 200%? Analisis Ekonom UI
"Kalau kepala daerah PDIP dilarang hadir ini bisa memperumit koordinasi dengan pemerintah pusat terutama dalam hal anggaran dan program pembangunan daerah," kata Zulfan Lindan dalam youtube +62TV.
Zulfan Lindan menilai langkah ini erat kaitannya dengan situasi politik pascapenahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK.
Menurutnya PDIP tengah berada dalam situasi sulit dan mencoba mengkonsolidasikan kekuatan internalnya.
Namun ia mengingatkan bahwa kepala daerah memiliki tanggung jawab utama kepada rakyat dan negara bukan hanya kepada partai.
Baca Juga: Dividen BUMN Dikelola Danantara, Negara Bisa Defisit Anggaran?
Zulfan Lindan mengingatkan bahwa kepala daerah yang dipilih oleh rakyat harus tetap mengutamakan kepentingan publik.
Menurutnya mereka harus tetap hadir dalam agenda resmi pemerintah guna memastikan sinergi yang baik dalam pelaksanaan program nasional.
Zulfan Lindan menjelaskan "Jangan sampai keputusan ini justru merugikan masyarakat."
Kepala daerah harus bijak dalam menyikapi instruksi partai dan tetap menjalankan tugasnya dengan baik," tambahnya.
Instruksi Megawati ini juga mendapat sorotan dari sejumlah pakar politik.
Baca Juga: Masyarakat Pesimis dengan Danantara, Juru Bicara Kepresidenan: Sebenarnya Ini Karena Mindset
Artikel Terkait
S.O.S Indonesia! Amien Rais Ingatkan Ancaman Besar di Depan Mata
Feri Amsari: Mumpung Jokowi Masih Hidup Kenapa Tak Diadili?
Efisiensi atau Kepentingan Politik? Ganjar Soroti Pemangkasan Anggaran
Jawa Barat Darurat Pungli dan Tambang Ilegal, Dedi Mulyadi Siap Bertindak!
Yanuar Bongkar Dugaan Jokowi Biang Kerok Indonesia Gelap dan Danantara Alat bagi Oligarki
Feri Amsari: Penghematan vs Investasi Danantara Siapa Untung?