"Anak-anak sekolah diliburkan untuk berdiri di pinggir jalan sambil membawa bendera. Mereka tentu harus diberi makan dan uang saku. Ini boros!" tegasnya.
Selain itu ia juga mempertanyakan pengangkatan Deddy Corbuzier sebagai staf khusus Kementerian Pertahanan.
"Apa kompetensi Deddy di bidang pertahanan? Gaji staf khusus itu setara dengan 700 orang pembayar BPJS. Ini juga paradoks lain," katanya.
Rudi S Kamri menyimpulkan bahwa kebijakan pemerintahan Prabowo sejauh ini masih banyak yang bertolak belakang dengan janji efisiensi yang didengungkan.
Baca Juga: Israel Panggil Pasukan Cadangan, Gencatan Senjata Gaza Terancam
Ia pun mengingatkan agar integritas pemimpin harus sejalan antara kata dan perbuatan.
"Kalau mau efisiensi ya harus konsisten. Jangan di satu sisi klaim penghematan tapi di sisi lain justru jor-joran dalam pembelanjaan negara. Kalau seperti ini rakyat cuma jadi penonton," tutupnya.***
Artikel Terkait
Indonesia dalam Bahaya! Dr. Tifa: Perlu Diselamatkan atau Biarkan Hancur?
Aksi Dadakan Dedi Mulyadi: Tinggalkan Mobil, Naik Motor Warga ke Acara Gerindra
IKN Jadi Batu Sandungan! Rocky Gerung: Prabowo Dihadapkan Dilema antara Jokowi dan APBN
Rakyat Indonesia Terancam Musnah? Ini Kata Dr. Tifa!
Ada ‘Raja Kecil’ di Pemerintahan Prabowo? Faizal Assegaf Ungkap Fakta Mengejutkan!
Jimly Asshiddiqie Ingatkan Bahaya Oligarki dan Totalitarianisme Baru