"Kalau dikejar-kejar dan terburu-buru risikonya adalah kualitas pembangunan terabaikan. Nantinya kita sendiri yang harus membayar akibatnya setelah audit konstruksi menemukan berbagai kekurangan," jelasnya.
Ia menilai keputusan Prabowo yang menargetkan pemindahan ASN hingga 2028 jauh lebih realistis dibandingkan target 2025.
Namun, ia juga mencermati bahwa Prabowo sendiri tampak belum sepenuhnya yakin proyek ini bisa selesai pada 2028.
Andrinof mengatakan "Saya belum dengar ada ralat soal target 2028 jadi sementara ini masih berlaku. Target yang diumumkan ke publik adalah pembangunan fasilitas untuk lembaga negara seperti DPR, DPD, MPR, dan Mahkamah Agung."
"Jika dihitung dari sekarang, target ini cukup masuk akal, asalkan tidak ada hambatan besar seperti pandemi atau krisis lainnya," paparnya.
Pemerintah secara resmi menunda pemindahan ASN ke IKN hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga: Bukan Bahlil, Rinny Budoyo Ungkap Menteri Pertama yang Berpotensi Diganti oleh Prabowo
Keputusan ini tertuang dalam surat resmi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) pada 24 Januari 2025.
Andrinof menekankan "Keputusan menunda sampai waktu yang belum ditentukan itu lebih baik."
"Kalau ditetapkan tetapi kesiapan infrastruktur belum jelas nanti malah jadi dipaksakan hanya demi memenuhi janji politik," ujar Andrinof.
Ia menambahkan bahwa saat ini progres pembangunan masih dalam tahap penyelesaian.
Jalan tol yang menghubungkan IKN baru mencapai sekitar 60%, sementara tower ASN yang siap digunakan masih terbatas.
Menurut Andrinof keputusan di era Prabowo untuk menyesuaikan jadwal pemindahan ASN ke IKN adalah langkah yang tepat.
Baca Juga: Menohok! Zainal Arifin Ungkap Banyak Kontroversi daripada Prestasi di 100 Hari Pemerintahan Prabowo
Artikel Terkait
Kabinet Prabowo Retak? Rocky Gerung: Golkar Pasang Badan untuk Bahlil, Gerindra Tak Tinggal Diam
Pembangunan IKN Dikritik Amien Rais, Masih Ada Harapan atau Tidak?
Pak PIP Kami Dipotong Rp 250 Ribu! Curhatan Siswa ke Dedi Mulyadi
Heboh Kaesang Pakai Kaos "Adili Jokowi", Hersubeno: Emang Berani?
Tanah Rakyat Bukan untuk Oligarki, Said Didu: Geram, Segera Kembalikan!
Ambisi Jokowi Bangun IKN, Deddy Sitorus: Jangan Sampai ASN Jadi Korban!