Ia mempertanyakan apakah seorang Wakil Presiden memiliki kewenangan untuk memberikan instruksi langsung kepada seorang menteri tanpa melalui Presiden.
Alifurrahman menganggap pernyataan Bahlil ini sebagai indikasi bahwa ada skenario politik tertentu di balik polemik LPG.
Ia mencurigai bahwa kebijakan ini sengaja diangkat kembali untuk menurunkan popularitas Presiden Prabowo, yang saat ini memiliki approval rating lebih dari 80%.
Angka ini dianggap terlalu tinggi, bahkan dibandingkan dengan capaian Presiden Jokowi selama dua periode kepemimpinannya. Ia menduga bahwa isu ini dapat dimanfaatkan untuk merusak citra Prabowo di mata publik.***
Baca Juga: Gegara LPG 3 Kg, Syahganda Sebut Ada Menteri Titipan Jokowi Langkahi Presiden!
Artikel Terkait
Kisruh Kebijakan Gas 3 kg, PDIP: Bahlil ini Tunduk pada Siapa, Raja Jawa?
Bahlil Harus Dicopot! Rocky Gerung: Kebijakan Gas LPG 3 Kg Bikin Rakyat Sengsara
Sidak Pangkalan Gas LPG 3 Kg, Gibran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran!
Gas LPG dan Minyak, Guru Gembul: Krisis Energi Indonesia Semakin Parah, Apa Solusinya?
Geisz Chalifah: Langkanya Gas 3 Kg, Apakah Ini Pengalihan Isu Pagar Laut PIK 2?
Kembalinya Pengencer Aktif, Antrean Gas Elpiji 3kg Dinyatakan Berkurang Prediksi