"Mungkin karena kami bicara dalam bahasa Indonesia mereka salah paham dan mengira kami melakukan sesuatu yang negatif," kata Uya Kuya.
Meski demikian Uya Kuya memilih untuk tidak memperpanjang masalah tersebut.
"Saya mengerti kalau dia keberatan. Mungkin situasinya sensitif karena rumahnya sudah terbakar," ucapnya.
Selain merekam kondisi di lokasi Uya Kuya menyebut bahwa ia juga sedang membantu WNI yang terdampak kebakaran besar di kawasan tersebut.
Baca Juga: Terkuak Kebohongan Pagar Laut Tanggerang, Henri Subiakto: Penipuan Mejadi Dasar Kejahatan Besar
"Kami ingin memperlihatkan kepada publik bahwa yang terkena dampak bukan hanya rumah-rumah besar tapi juga rumah-rumah warga kelas menengah ke bawah," ujarnya.
Uya berharap klarifikasinya dapat meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.
"Kami tidak punya niat buruk hanya ingin membantu dan memberikan informasi yang akurat," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Laut Tangerang Dipagari dan Ber-HGB, Rocky Gerung: Ini Pelanggaran Keadilan Sosial!
Isu Pagar Laut dan Pembangunan PIK 2, Hendri Satrio Peringatkan Pemerintah
Said Didu Ungkap Skandal Jual-Beli Laut, Potensi Kerugian Negara Triliunan
Menanggapi Kabar Reshuffle Kabinet, Cak Imin: Evaluasi Terus Berjalan Setiap Saat
Ini Ide Konyol, Rudi S Kamri: Menkes Sarankan Asuransi Swasta yang Menambah Beban Rakyat!
Awalil Rizky Ungkap Posisi Utang Luar Negeri Indonesia 2024 Lebih Buruk dari yang Diperkirakan