Bisnisbandung.com - Ekonom dan analis kebijakan ekonomi Awalil Rizky dalam youtubenya mengungkapkan bahwa posisi utang luar negeri Indonesia.
Awalil Rizky menjelaskan pada akhir tahun 2024 menunjukkan angka yang lebih buruk dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya.
Menurut Awalil Rizky data terbaru yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) utang luar negeri Indonesia per November 2024 mencapai US$ 424,06 miliar.
Angka ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah yang mencapai US$ 203,01 miliar, utang luar negeri Bank Indonesia (BI) sebesar US$ 26,14 miliar, dan utang luar negeri sektor swasta yang mencatatkan angka US$ 194,60 miliar.
Walaupun data ini tergolong stabil dalam tiga tahun terakhir namun jika dilihat dalam jangka waktu yang lebih panjang terdapat peningkatan signifikan dalam utang luar negeri pemerintah dan BI khususnya di bawah pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Awalil Rizky mengatakan "Utang luar negeri Indonesia relatif stabil dari 2022 hingga 2024 meski sempat mengalami fluktuasi namun tetap berada di kisaran 4 triliun rupiah."
"Tetapi jika dilihat dalam jangka waktu yang lebih panjang utang luar negeri pemerintah dan BI menunjukkan kenaikan yang lebih cepat dibandingkan dengan era sebelumnya," ujar Awalil Rizky.
Baca Juga: Tips Memulai Investasi Sejak Usia Muda
Awalil Rizky juga menyoroti rasio posisi utang luar negeri terhadap ekspor Indonesia.
Berdasarkan data yang diperoleh dari International Debt Statistics (IDS) rasio utang luar negeri Indonesia terhadap total ekspor barang dan jasa mencapai 136% pada akhir 2023.
Hal ini menunjukkan bahwa utang luar negeri Indonesia lebih besar daripada ekspor yang dihasilkan sepanjang tahun tersebut.
Rasio ini lebih baik dibandingkan dengan puncaknya yang tercatat pada 2020 saat pandemi yang sempat mencapai 228%.
Meskipun demikian angka 136% tetap menunjukkan kondisi yang cukup mengkhawatirkan.
Baca Juga: BTN MULAI AKUISISI BANK VICTORIA SYARIAH
Artikel Terkait
Tak Cukup Pembongkaran Pagar Laut di Banten, Rocky Gerung: Jokowi Juga Harus Bertanggung Jawab
Posisi Jokowi Semakin Terjepit, Rudi S Kamri: Ada Strategi Besar di Balik Pertemuan Megawati dan Prabowo
GAWAT! Said Didu Menduga Proyek PIK-2 Upaya China Kuasai Indonesia
Keluhan Jujur Anak SD Soal Makan Gratis, Adi Prayitno Ingatkan Pentingnya Evaluasi Bukan Emosi
Jokowi Licin Bagai Belut, Ikrar Nusa Bhakti: Gibran Target Berikutnya di Kursi Presiden
Jokowi Puji Kinerja 100 Hari Prabowo-Gibran, Ekonomi dan Sosial Terbaik