Awalil Rizky Ungkap Posisi Utang Luar Negeri Indonesia 2024 Lebih Buruk dari yang Diperkirakan

photo author
- Selasa, 21 Januari 2025 | 16:00 WIB
Ekonom dan analis kebijakan ekonomi Awalil Rizky (dok youtube Awalil Rizky)
Ekonom dan analis kebijakan ekonomi Awalil Rizky (dok youtube Awalil Rizky)


Bisnisbandung.com - Ekonom dan analis kebijakan ekonomi Awalil Rizky dalam youtubenya mengungkapkan bahwa posisi utang luar negeri Indonesia.

Awalil Rizky menjelaskan pada akhir tahun 2024 menunjukkan angka yang lebih buruk dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya.

Menurut Awalil Rizky data terbaru yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) utang luar negeri Indonesia per November 2024 mencapai US$ 424,06 miliar.

Baca Juga: Presiden Prabowo Berupaya Agar Program Makan Bergizi Gratis Berjalan Merata di Indonesia : 'Mohon Maaf yang Saat Ini Belum Terima'

Angka ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah yang mencapai US$ 203,01 miliar, utang luar negeri Bank Indonesia (BI) sebesar US$ 26,14 miliar, dan utang luar negeri sektor swasta yang mencatatkan angka US$ 194,60 miliar.

Walaupun data ini tergolong stabil dalam tiga tahun terakhir namun jika dilihat dalam jangka waktu yang lebih panjang terdapat peningkatan signifikan dalam utang luar negeri pemerintah dan BI khususnya di bawah pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Awalil Rizky mengatakan "Utang luar negeri Indonesia relatif stabil dari 2022 hingga 2024 meski sempat mengalami fluktuasi namun tetap berada di kisaran 4 triliun rupiah."

"Tetapi jika dilihat dalam jangka waktu yang lebih panjang utang luar negeri pemerintah dan BI menunjukkan kenaikan yang lebih cepat dibandingkan dengan era sebelumnya," ujar Awalil Rizky.

Baca Juga: Tips Memulai Investasi Sejak Usia Muda

Awalil Rizky juga menyoroti rasio posisi utang luar negeri terhadap ekspor Indonesia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari International Debt Statistics (IDS) rasio utang luar negeri Indonesia terhadap total ekspor barang dan jasa mencapai 136% pada akhir 2023.

Hal ini menunjukkan bahwa utang luar negeri Indonesia lebih besar daripada ekspor yang dihasilkan sepanjang tahun tersebut.

Rasio ini lebih baik dibandingkan dengan puncaknya yang tercatat pada 2020 saat pandemi yang sempat mencapai 228%.

Meskipun demikian angka 136% tetap menunjukkan kondisi yang cukup mengkhawatirkan.

Baca Juga: BTN MULAI AKUISISI BANK VICTORIA SYARIAH

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X