Namun Ikrar Nusa Bhakti juga mengingatkan bahwa PDIP tidak akan bergabung dalam kabinet Prabowo.
"PDIP tetap di luar pemerintahan untuk menjaga independensi dan mempersiapkan diri untuk Pemilu berikutnya," tambahnya.
Ikrar Nusa Bhakti menilai dinamika politik Indonesia selalu menarik. Kawan politik bisa menjadi rival begitu pula sebaliknya.
"Koalisi dan rivalitas politik di Indonesia sangat fleksibel. Megawati dan Prabowo adalah contoh bagaimana hubungan politik bisa berubah sesuai dengan kepentingan strategis," jelasnya.
Baca Juga: Prabowo Selamatkan Hak Petugas Damkar yang Laporkan Kasus Korupsi, Rocky Gerung: Ini Soal Keadilan
Ikrar Nusa Bhakti juga mencatat bahwa di berbagai Pilkada PDIP dan Gerindra sering kali bekerja sama.
Namun di beberapa wilayah kedua partai ini juga menjadi rival.
"Inilah politik Indonesia: teman bisa menjadi lawan, dan lawan bisa menjadi teman tergantung kepentingan yang diperjuangkan," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Pagar Laut di Tangerang, Rocky Gerung: Pemerintah Jangan Mainkan Opini Publik!
Politik Segitiga Megawati, Prabowo, dan Jokowi, Adi Prayitno Ungkap Dinamikanya!
Ronny Talapessy: Tidak Ada Bukti Mengaitkan Hasto dengan Harun Masiku, Ini Penjelasannya
Tessa Mahardika Beberkan Keputusan KPK Tidak Menahan Hasto Kristiyanto
Ternak Mulyono Ancam OCCRP, Rocky Gerung: Ini Kegagalan Persepsi!
Ikrar Nusa Bhakti: Jika Jokowi Tidak Salah Saatnya Tuntut OCCRP