Rinny Budoyo Bongkar Bukti Jokowi Ingin Tiga Periode: Jangan Terkecoh oleh Bahlil

photo author
- Jumat, 10 Januari 2025 | 21:30 WIB
Rinny Budoyo, Pegiat Media Sosial (Tangkap layar youtube 2045 TV)
Rinny Budoyo, Pegiat Media Sosial (Tangkap layar youtube 2045 TV)

bisnisbandung.com - Pegiat media sosial, Rinny Budoyo soroti  isu  mantan  Presiden Jokowi ingin  menjabat tiga periode.

Ia menyoroti pernyataan terbaru Menteri Bahlil Lahadalia yang mengklaim bahwa gagasan perpanjangan masa jabatan presiden berasal darinya.

“Tapi, kita sudah pasti bukan orang-orang yang mudah terkecoh dan lupa pada apa yang sudah terjadi, apalagi kejadiannya masih belum lama, baru beberapa tahun yang lalu,” ucap Rinny Budoyo dilansir dari youtube 2045 TV.

Menurut Rinny, klaim tersebut justru bertolak belakang dengan fakta-fakta yang pernah terjadi beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Soroti Program Makan Siang Bergizi, Refly Harun Ungkit Kenapa harus Studi Banding ke Swedia?

Wacana presiden tiga periode sempat menjadi sorotan besar pada 2022, dengan sejumlah tokoh politik dan partai mendukung usulan tersebut.

Salah satu pengusung utamanya kala itu adalah Luhut Binsar Pandjaitan, yang mengklaim memiliki data besar (big data) berupa percakapan rakyat Indonesia yang menyetujui perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

Wacana ini bahkan dikaitkan dengan upaya amandemen konstitusi melalui MPR untuk memungkinkan presiden menjabat lebih dari dua periode.

Baca Juga: Soroti Program Makan Siang Bergizi, Refly Harun Ungkit Kenapa harus Studi Banding ke Swedia?

Selain Luhut, partai-partai besar seperti Golkar, PKB, dan PAN juga sempat menyuarakan dukungan.

Ketiga partai ini mengangkat alasan seperti aspirasi rakyat, dampak pandemi COVID-19, dan tingkat kepuasan tinggi terhadap pemerintahan Jokowi sebagai dasar argumen mereka.

Namun, langkah tersebut tidak mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, partai utama pengusung Jokowi, yang secara tegas menolak amandemen UUD 1945.

Rinny Budoyo  juga mengingatkan bahwa narasi perpanjangan masa jabatan Jokowi pernah didukung oleh kelompok-kelompok tertentu, termasuk Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi).

Baca Juga: Desakan KPK Periksa Jokowi dan Keluarga, Ikrar Nusa Bhakti: Akademisi dan LSM Soroti Dugaan Korupsi Besar

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X