Nihil! Jokowi Bisa Bersihkan Namanya dari Daftar OCCRP, Amien Rais: Malah Jadi Tertawaan Dunia

bisnisbandung.com - Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, menyoroti situasi politik terkini terkait mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang masuk dalam daftar kandidat pemimpin paling korup versi OCCRP (The Organized Crime and Corruption Reporting Project).

Amien Rais berpandangan bahwa upaya untuk membersihkan nama Jokowi dari daftar tersebut hanya berakhir sia-sia dan justru menjadi bahan olok-olokan di kancah internasional.

“Sudah jelas, setelah OCCRP mencalonkan Mulyono sebagai salah satu pemimpin terkorup di dunia, ribuan ternak bayaran Mulyono mencoba menolaknya dengan segala cara,” lugasnya dilansir dari youtube Amien Rais Official.

Baca Juga: Warga Tenang! Menko Pangan Zulhas: Harga Cabai Akan Turun Dua Minggu Lagi

“Tentu hasilnya? Nihil! Ini malah jadi bahan ejekan dan tertawaan dunia,” sambungnya.

Lebih lanjut, Ia menilai bahwa fenomena Jokowi, yang masih memiliki pengaruh besar setelah lengser dari jabatannya, adalah hal yang tidak biasa dalam dunia politik.

 Biasanya, tokoh politik yang sudah selesai masa tugasnya akan mengalami penurunan popularitas dan kekuasaan.

 Namun, Jokowi tampak menjadi pengecualian dengan pendukung loyalnya yang tetap kuat bahkan berusaha menghapus isu sensitif seperti yang diangkat oleh OCCRP.

Baca Juga: Dinkes Bandung Bakal Evaluasi per 3 Bulan Untuk Pengawasan Program MBG

Loyalis Jokowi, yang digambarkan oleh Amien Rais sebagai kelompok yang membela secara berlebihan, dinilai justru memperburuk citra mantan presiden tersebut.

Respons dari pendukung Jokowi terhadap tuduhan ini disebut tidak efektif, bahkan mempertegas pandangan negatif dari masyarakat global.

Lebih jauh, Amien Rais mendesak agar Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah tegas untuk memutus pengaruh sisa-sisa Jokowi di pemerintahan.

 “Presiden Prabowo konsisten mempreteli para menteri titipan Mulyono dalam bulan-bulan mendatang, dan tekanan masyarakat supaya Kejaksaan Agung, atau KPK, atau Polri segera memulai menyelidiki korupsi politik Mulyono selama 10 tahun terakhir,” bebernya.

Baca Juga: Ade Armando Yakin KPK Punya Bukti Keterlibatan Hasto dalam Kasus Penyuapan