bisnisbandung.com - Penghapusan ambang batas pencalonan presiden sebesar 0% mendapat perhatian serius dari pengamat politik Rocky Gerung.
Menurutnya, kebijakan ini memberikan peluang bagi tokoh-tokoh yang sebelumnya terhalang oleh aturan 20% untuk maju sebagai calon presiden.
Sistem ini membuka pintu bagi berbagai figur potensial, termasuk dari daerah, untuk berpartisipasi dalam kontestasi politik nasional.
Namun, Rocky menyoroti kekhawatiran bahwa tanpa ambang batas, jumlah calon presiden bisa membeludak, termasuk kandidat dengan kualitas rendah.
Baca Juga: Omong Kosong! Zulfan Lindan: Connie Terlalu Berlebihan Data Skandal Korupsi Elite Dibawa ke Rusia!
“Tentu, mulai muncul semacam pesimisme bahwa jika 0% artinya semua orang bisa mencalonkan diri. Memang begitu, karena itu adalah konsekuensi dari demokrasi dan pemilihan langsung,” paparnya dilansir dari youtube Rocky Gerung Official.
“Namun, rasionalitas politik juga akan menapis mereka. Tidak mungkin ada 1.000 orang membuat partai sendiri, atau dari 100 partai masing-masing mencalonkan kandidat. Tetap ada rasionalitas,” sambungnya.
Meskipun demikian, ia percaya bahwa mekanisme demokrasi akan secara alami menyaring para kandidat, karena hanya mereka yang benar-benar layak yang akan mendapat dukungan publik.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Prabowo: Bukan Sekadar Gizi Tapi Gerakkan Ekonomi Lokal!
Rocky Gerung menilai, penerapan sistem ini menuntut kesiapan publik dan partai politik untuk menjalankan seleksi berbasis integritas dan kompetensi.
Ia menekankan pentingnya tiga aspek utama dalam proses seleksi: etikabilitas, intelektualitas, dan elektabilitas.
Para calon harus memiliki rekam jejak yang bersih, kemampuan berpikir kritis, serta daya tarik politik yang mampu memenangkan kepercayaan masyarakat.
Lebih jauh, Rocky Gerung melihat momentum ini sebagai langkah awal untuk menciptakan kompetisi yang lebih adil dan sehat dalam demokrasi Indonesia.
Baca Juga: Shin Tae Yong Diganti, Yudi Purnomo Samakan dengan Nasib KPK: Berprestasi Malah Dilemahkan
Artikel Terkait
Rocky Gerung Sebut Pendukung Jokowi Makin Konyol, Sekelas Ketua PBNU Ikut-Ikutan
OCCRP Dituding ‘Ngawur’ oleh Pendukung Jokowi, Rocky Gerung: Cara Berpikir yang Dungu
Jokowi Makin Terpojok di Mata Dunia, Rocky Gerung: Internasional Melihat dengan Tajam
Rocky Gerung: Korupsi Jokowi Bukan Lagi Isu Lokal Tapi Masalah Global
Pernyataan Prabowo Soal Sawit Picu Polemik, Rocky Gerung: Waspada Konflik Agraria Meluas
Jokowi Diolok Dunia, Rocky Gerung: Prabowo Diramal Jadi Tokoh Berpengaruh 2025