Dalam situasi ini, publik tidak hanya melihat kelebihannya, tetapi juga kekurangan yang bisa mengikis nilai politiknya.
Eep Saefulloh mengingatkan bahwa keberadaan Gibran di bawah perhatian publik secara terus-menerus menyimpan risiko besar.
Meski posisi Wakil Presiden memberikan modal politik yang signifikan, lampu sorot juga dapat membuka sisi gelap yang selama ini mungkin tersembunyi.
Blunder politik atau komunikasi yang dilakukan Gibran, menurut Eep Saefulloh, bisa mempercepat degradasi kredibilitas dan menurunkan nilai jual politiknya.***
Baca Juga: Klarifikasi Ronny Sompie Usai Diperiksa KPK, Bongkar Perlintasan Harun Masiku Tahun 2020
Artikel Terkait
Paspampres Klarifikasi Video Viral, Tidak Ada Pengusiran Jemaah Saat Gibran Shalat
Silfester Matutina Sebut Jokowi dan Gibran Sangat Bahagia dan Bersyukur Dipecat dari PDIP
Gibran: Presiden Prabowo Beri Atensi Khusus untuk Kelancaran Nataru
Tidak Mudah Menjadi Gibran, Adi Prayitno: Perjalanan Politik Penuh Kontroversi
PDIP Memantapkan Diri Sebagai Oposisi, Pengamat Politik UGM: Terhadap Prabowo-Gibran atau Jokowi?
MK Batalkan Ambang Batas, Adi Prayitno: Gibran dan Anies Bisa Maju Tanpa Partai Besar