Terjadi Banyak Polemik di Akhir Tahun, Rudy S Kamri Berharap 2025 Prabowo Mendengarkan Suara Rakyat

photo author
- Rabu, 1 Januari 2025 | 20:30 WIB
Rudy S Kamri (Tangkap layar youtube Anak Bangsa TV)
Rudy S Kamri (Tangkap layar youtube Anak Bangsa TV)

bisnisbandung.com - Akhir tahun 2024 diwarnai dengan berbagai polemik kebijakan yang memicu keresahan publik, seperti rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, opsen pajak hingga 66%, serta kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Di tengah isu-isu tersebut, pengamat sosial dan politik Rudy S Kamri berharap Presiden Prabowo Subianto dapat mengambil sikap yang berpihak kepada rakyat pada awal 2025.

“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi besok, tahun baru 2025, tetapi saya berharap Presiden Prabowo, sekali lagi, mempunyai sensitivitas untuk mendengarkan suara rakyat, karena suara rakyat adalah suara Tuhan,” ujarnya dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.

Baca Juga: Menyambut Perayaan Tahun Baru 2025, Berikut Destinasi tempat wisata populer di kota Bandung

Rudy mencurigai penetapan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus Harun Masiku.

Dugaannya ialah kasus ini muncul sebagai upaya pengalihan perhatian dari rencana kenaikan PPN dan pajak lainnya.

Penetapan tersangka Hasto, yang bertepatan dengan momen perayaan Natal, menurut Rudy, menjadi tanda tanya besar.

Ia menduga bahwa pengumuman tersebut memiliki tujuan strategis untuk mengalihkan fokus publik dari kebijakan-kebijakan yang tidak populer, seperti kenaikan pajak dan BBM.

Baca Juga: Presiden Prabowo Menyapa Warga di Bundaran HI Jakarta Pada Malam Tahun Baru 2025

“Saya tidak tahu apakah pemikiran atau dugaan saya ini benar karena saya otak-atik gatuk, seperti yang disampaikan oleh Prof. Damarjati. Kasus penetapan tersangka dan timing-nya ini kok aneh bin ajaib?” gamblangnya.

Rudy menyoroti kurangnya sensitivitas pemerintah terhadap kondisi masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi.

 Kenaikan harga BBM, tanpa adanya komunikasi atau aba-aba sebelumnya, menjadi salah satu bukti bahwa kebijakan pemerintah saat ini dianggap tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Ia berharap Presiden Prabowo dapat menghindari jebakan politik dan mengambil langkah yang berbeda dengan pemerintahan sebelumnya.

Baca Juga: Negara Paling Pertama dan Terakhir pada Perayaan Tahun Baru 2025

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X