Bisnisbandung.com - Pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang kemungkinan pengurangan hukuman bagi koruptor yang mengembalikan uang negara telah memicu polemik luas.
Pengamat politik Said Didu turut angkat bicara menyebut bahwa perubahan sikap Prabowo terhadap isu korupsi ini bisa jadi dipengaruhi oleh tekanan dari berbagai pihak termasuk dinasti Jokowi dan oligarki.
Dalam YouTube Manusia Merdeka, Said Didu menggambarkan perubahan sikap Prabowo sebagai “petir di siang bolong”.
Baca Juga: Meneladani Sikap Hidup Minimalis Ala Jepang Yang Mendamaikan Hati
Menurut Said Didu pidato Prabowo di Mesir yang membuka ruang negosiasi dengan koruptor sangat mengejutkan mengingat selama ini Prabowo dikenal lantang menyuarakan pemberantasan korupsi.
"Pak Prabowo selalu bicara tentang antikorupsi dalam setiap kampanyenya. Tapi tiba-tiba dari Mesir muncul pernyataan yang membuka ruang negosiasi. Ini sangat mengagetkan," ujar Said Didu.
Said Didu mencurigai adanya tekanan besar yang memengaruhi perubahan sikap ini.
Said Didu mengungkap beberapa kasus yang diduga melibatkan Jokowi seperti penyelundupan timah mentah 5,3 juta ton, kasus Blok Masela di Maluku Utara, dan dugaan gratifikasi berupa saham kepada anak-anak Jokowi.
Menurutnya kasus-kasus ini menjadi salah satu alasan mengapa sikap Prabowo terhadap korupsi terlihat lebih lunak.
Baca Juga: Negara Paling Toleran Di Dunia, Kalian Pernah Kesini Kah?
Oligarki disebut sebagai pihak yang juga memiliki kepentingan besar dalam kebijakan ini.
Said Didu menyinggung soal lahan sawit ilegal seluas 3,3 juta hektare dan pelanggaran dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Menurutnya para oligarki yang terkait dengan kasus ini mungkin ingin memanfaatkan kebijakan pengembalian uang negara sebagai jalan keluar.
Selain itu Said Didu juga menyoroti kasus-kasus yang belum tuntas seperti dugaan korupsi dalam proyek BTS, impor garam, minyak goreng, dan pelanggaran izin HPH.
Artikel Terkait
PPN 12% Naik, Ferry Irwandi: Masyarakat Tercekik, Pejabat Makin Mewah
Ikrar Nusa Bhakti: Megawati Target Terakhir Ambisi Politik Jokowi?
Kenaikan PPN 12% Tidak Membebani Masyarakat Miskin, Budiman Sudjatmiko: untuk Barang Mewah
"Rakyat di Pinggir Jalan Saja Ngerti", Sindiran Prabowo soal Vonis Ringan Koruptor
Lindungi Rakyat Indonesia! Prabowo Ancam Tenggelamkan Kapal Penyelundup
Usai Pilkada Ada Gubernur Diduga Angkat Timses Jadi ASN, Dede Yusuf Angkat Bicara