Jokowi vs Megawati: Konflik yang Melibatkan Masa Lalu dan Masa Depan Prabowo, Analisis Eep Saefulloh

photo author
- Selasa, 31 Desember 2024 | 20:15 WIB
Eep Saefulloh, pengamat politik (Tangkap layar youtube Keep Talking)
Eep Saefulloh, pengamat politik (Tangkap layar youtube Keep Talking)

 

bisnisbandung.com - Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah menyoroti perkembangan konflik antara Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarnoputri, yang kini kian memperumit lanskap politik Indonesia.

Dalam analisisnya, Eep melihat bahwa konflik ini tidak hanya mencakup hubungan dua tokoh besar tersebut, tetapi juga membawa dampak besar pada posisi dan strategi politik Presiden Prabowo Subianto.

“Orang mengasumsikan bahwa Prabowo lebih dekat dengan Jokowi dibandingkan dengan Megawati,” ucapnya dilansir dari youtube Keep Talking.

Baca Juga: Usai Pilkada Ada Gubernur Diduga Angkat Timses Jadi ASN, Dede Yusuf Angkat Bicara

“Izinkan saya membantah teori itu dengan mengatakan bahwa kebutuhan Prabowo itu bukan hanya berterima kasih atas masa lalu, tetapi juga menata masa depan,” sambungnya.

Ia menjelaskan bahwa konflik antara Jokowi dan Megawati semakin menemukan titik baru dengan penetapan Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

 Menurut Eep Saefulloh, langkah ini dipersepsikan oleh PDIP sebagai tekanan politik yang secara langsung menargetkan partai dan tokoh-tokohnya.

Ia melihat bahwa situasi ini memperuncing hubungan antara kedua figur tersebut, yang sebelumnya sudah tegang akibat pemecatan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dari keanggotaan PDIP.

Baca Juga: PPN 12% Naik, Ferry Irwandi: Masyarakat Tercekik, Pejabat Makin Mewah

Lebih jauh, Eep menggarisbawahi bahwa konflik ini memperlihatkan pola oposisi yang jelas antara Jokowi dan Megawati, sesuai definisi konflik politik dalam ilmu sosial.

 Ketegangan ini bukan sekadar perselisihan biasa, tetapi melibatkan pertarungan kepentingan yang terasa hingga ke lingkaran elit politik.

Dalam analisisnya, Eep juga membahas posisi Prabowo Subianto di tengah konflik ini. Ia menilai bahwa banyak pihak keliru menganggap Prabowo sepenuhnya dekat dengan Jokowi.

 Mengingat dukungan Jokowi di masa lalu yang membantu Prabowo mencapai kursi kepresidenan.

Baca Juga: Kenaikan PPN 12% Tidak Membebani Masyarakat Miskin, Budiman Sudjatmiko: untuk Barang Mewah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X