bisnisbandung.com - Pengamat komunikasi politik, Adi Prayitno, menyoroti perpecahan antara Jokowi dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai salah satu peristiwa politik paling mengejutkan di tahun 2024.
Menurutnya, dinamika ini tidak pernah diprediksi oleh siapa pun dan mencerminkan gejolak besar dalam lanskap politik nasional.
“Saya melihat peristiwa politik yang sangat mutakhir, mencengangkan, dan bahkan tidak pernah diprediksi oleh siapapun, yaitu pecah kongsi antara Jokowi dengan PDIP,” ungkapnya dilansir dari youtube pribadinya.
Baca Juga: Hasto akan Dipersoalkan Soal Bukti yang Dimilikinya, Pakar Hukum Pidana: Wajib Hukumnya Melaporkan
Adi mengungkit kembali bahwa pecah kongsi ini berakar dari perbedaan tajam dalam arah politik terkait Pilpres 2024.
“Pecah kongsi ini tentu tidak terlepas dari kenyataan bahwa Jokowi tak lagi sejalan dengan PDIP terkait dengan Pilpres 2024,” tuturnya.
Ketidaksepahaman tersebut membuat hubungan yang telah terjalin selama lebih dari dua dekade antara Jokowi dan PDIP berakhir secara dramatis.
Baca Juga: Hentikan Sandera Politik! Hendri Satrio Tuntut Transparansi PDIP Soal Bukti Korupsi Petinggi Negara
Ia menilai, keputusan PDIP untuk secara resmi memutus hubungan politik dengan Jokowi mencerminkan kekecewaan partai terhadap langkah politik yang dianggap tidak lagi sejalan.
Sebagai catatan penting, Adi juga menyoroti bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP selama ini bersifat mutualistis. PDIP memiliki peran besar dalam perjalanan politik Jokowi, mulai dari tingkat lokal hingga nasional.
Sebaliknya, popularitas Jokowi turut memberikan dampak positif terhadap elektabilitas PDIP, terutama berdasarkan data survei yang menunjukkan Jokowi sebagai salah satu alasan utama publik memilih PDIP.
Namun, perseteruan yang terjadi menjadi titik balik dalam hubungan tersebut, memaksa keduanya untuk berpisah jalan.
Baca Juga: 1.000 UMKM Berdaya di Pekalongan, Rumah BUMN BRI Jadi Pendorong Utama
Adi menggambarkan situasi ini sebagai peristiwa yang "di luar nalar" mengingat kuatnya hubungan antara Jokowi dan PDIP selama bertahun-tahun.
Artikel Terkait
Muncul Isu Benturan Kubu Puan dan Hasto, Kapitra Ampera Tegaskan Tidak Ada yang Bisa Menyandera PDIP
Pengamat Tegaskan PDIP Perlu Ganti Sekjen: Supaya Hasto Fokus dengan Kasus Hukumnya
PDIP Jadi Partai Oposisi, Laksamana Sukardi: Mengambil Peran Ini Harus ‘Mandi Junub’ Elitnya Bersih dulu
Sobary Soroti Pembelaan Laksamana Sukardi untuk Jokowi dan Kritiknya terhadap PDIP
Rocky Gerung: Hasto Siap Perang Panjang dengan Jokowi, Lawan Upaya Mengambil Alih PDIP
Hentikan Sandera Politik! Hendri Satrio Tuntut Transparansi PDIP Soal Bukti Korupsi Petinggi Negara