Bisnisbandung.com - Media sosial kembali diramaikan oleh sebuah video pendek yang menampilkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming saat menunaikan salat Jumat.
Dalam video tersebut terlihat tindakan pengawalnya yang terlihat meminta beberapa jemaah untuk bergeser demi memberi ruang bagi Gibran di saf depan.
Hal ini memicu perdebatan luas dan Hersubeno Arief pengamat politik memberikan analisisnya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ungkap Tren Promosi 2025, Mega Influencer Cenderung Ditinggalkan
Selain itu Hersubeno membandingkan Gibran dengan adab Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang disebut memilih tetap berada di saf belakang meskipun terlambat tiba di masjid.
Dalam video yang beredar pengawal Gibran tampak mengatur posisi jemaah agar saf depan tersedia bagi sang Wakil Presiden.
Meski Gibran sendiri tidak terlihat secara langsung menginstruksikan tindakan tersebut.
Sebaliknya menurut Hersubeno Presiden Erdogan disebut memiliki pendekatan berbeda.
Sebuah narasi menyebutkan bahwa ketika Erdogan terlambat tiba di masjid pada Oktober 2019 ia memilih untuk salat di saf belakang tanpa meminta jemaah bergeser.
Baca Juga: Zulfan Lindan Sarankan Megawati Belajar dari SBY Perihal Penyerahan Ketua Umum Partai
Hersubeno menyebut peristiwa tersebut kemungkinan terjadi pada Jumat, 13 Desember 2024 di sebuah masjid di Jakarta.
Mengingat batik yang dikenakan Gibran mirip dengan pakaian saat membuka acara Kongres Fatayat NU di Aryaduta Hotel,Menteng.
Dikutip dari youtubenya, Hersubeno menjelaskan "Jika Gibran tiba saat azan berkumandang artinya ia cukup terlambat."
"Dalam suasana masjid yang penuh, wajar jika saf depan sudah terisi oleh jemaah yang datang lebih awal," ujar Hersubeno.
Baca Juga: Jokowi Kena Karma Demokrat, Alifurrahman Soroti Pernyataan Dino Patti Djalal
Artikel Terkait
Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD, Langkah Mundur Demokrasi Kata Rinny Budoyo
Sri Mulyani Tak Cocok Jadi Menteri? Prof Didin Beri Peringatan untuk Prabowo
Indonesia Pimpin D8 Mulai 2026, Prabowo Siap Angkat UMKM ke Level Global
Yasonna Laoly Diperiksa 7 Jam di KPK, Bongkar Surat Fatwa MA dan Harun Masiku
Tito Karnavian Semprot Pejabat Daerah, Rp 10 Miliar Anggaran Stunting Sampai ke Rakyat Hanya Rp 2 Miliar!
Gubernur BI Perry Warjiyo Buka Suara Usai Kantornya Digeledah KPK