Bisnisbandung.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari kembali menyoroti tingginya biaya pemilihan kepala daerah (pilkada).
Menurut Qodari pilkada sering kali menjadi beban bagi calon kepala daerah.
Qodari juga menanggapi kritik terkait wacana pengembalian pemilihan kepala daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Qodari mengatakan biaya pilkada langsung memang sangat mahal.
Dikutip dari youtube COKRO TV, Qodari menjelaskan "Dalam beberapa kasus biaya yang dikeluarkan calon kepala daerah bisa mencapai miliaran rupiah."
"Akibatnya banyak calon kepala daerah yang terjebak dalam praktik korupsi untuk mengembalikan modal kampanye," ujarnya.
Namun ia juga memahami kekhawatiran terhadap pengembalian mekanisme pemilihan kepada DPRD.
"Ini masalah demokrasi. Jika kepala daerah dipilih oleh DPRD maka ada kekhawatiran legitimasi demokrasi akan melemah karena rakyat kehilangan hak memilih secara langsung," jelasnya.
Baca Juga: Ada Upaya Terus-Menerus Melemahkan PDIP, Rocky Gerung: Isu Harun Masiku Diangkat Habis-Habisan
Qodari menilai ada dua sisi dari setiap mekanisme.
Pilkada langsung memberikan hak penuh kepada rakyat untuk memilih pemimpinnya.
Namun mekanisme ini rentan terhadap politik uang dan biaya kampanye yang membengkak.
Sementara itu pemilihan melalui DPRD dinilai lebih hemat biaya tetapi rawan terhadap praktik lobi-lobi politik yang tidak transparan.
Baca Juga: PDIP Pecat Jokowi dan Keluarga Secara Terbuka, Rocky Gerung: Mega Siap untuk Berseteru
Artikel Terkait
Soal Dinasti Prabowo, Mahfud MD: Angkat Keluarga? Biasa, Asal Tak Langgar Aturan
Strategi Politik RK-Suswono Dikritik Qodari, "Blunder Besar Rangkul Rizieq"
Bank Indonesia Digeledah KPK, Dugaan Korupsi CSR Jadi Sorotan
Ruangan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo Ikut Digeledah KPK
Profil Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo Calon Tunggal Pilihan Jokowi
Jokowi Angkat Bicara Soal Pemecatan oleh PDIP, Tidak Akan Membela atau Menilai