Ia menyebutkan bahwa sumber daya yang selama ini dikuasai oleh kelompok tertentu harus kembali diarahkan untuk kepentingan negara.
"Misalnya Prabowo bisa meminta para pengusaha besar membeli surat utang negara atau berinvestasi dalam proyek nasional. Dengan cara ini anggaran negara yang terbatas bisa ditopang oleh kontribusi sektor swasta," ujar Bambang Harymurti.
Di bidang hukum Bambang Harymurti memperkirakan Prabowo akan menitikberatkan pada reformasi penegakan keadilan termasuk meningkatkan kesejahteraan hakim, jaksa, dan penegak hukum lainnya.
"Namun meritokrasi dan evaluasi ketat juga harus diterapkan. Kalau ada yang melenceng harus ada sanksi tegas," tegas Bambang.
Menurut Bambang Harymurti strategi Prabowo adalah kombinasi dari pragmatisme dan idealisme.
"Dia tahu apa yang ingin dicapai dan akan mencoba melibatkan semua elemen dari politik hingga hukum dan ekonomi untuk mencapai tujuannya," pungkas Bambang Harymurti.***
Artikel Terkait
Prabowo Ungkap Detail Pertemuan dengan Jokowi, Temu Kangen atau Lebih dari Itu?
Profil Tina Talisa, Staf Khusus Wakil Presiden Gibran
Projo Tunda Kongres Nasional, Rocky Gerung: Menuju Partai Politik atau Tetap Relawan?
Anies Baswedan Tak Diizinkan Jenguk Tom Lembong, Ini Penjelasannya
Cak Lontong: Kemenangan Pramono-Rano adalah Kemenangan Demokrasi Warga Jakarta
Konflik Internal Golkar Memanas, Jusuf Kalla Laporkan Agung Laksono