Namun, kekuatan ini belum sepenuhnya terdistribusi di tingkat daerah. Oleh karena itu, Pilkada dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat basis politik di berbagai wilayah demi mendukung pemerintahan Prabowo secara menyeluruh.
Pilkada di wilayah strategis akan mencerminkan pertarungan dua kekuatan politik besar, pemerintah dengan dukungan mayoritas partai politik, dan PDIP sebagai satu-satunya oposisi signifikan.
“Tetapi, pada hari ini ya, kalau kita bicara soal binary politics tadi, antara pemerintah dengan oposisi, itu kelihatannya memang fokusnya ada di Jakarta dan di Jawa Tengah,” jelas Qodari.***
Baca Juga: Kepemimpinan Jokowi Negara Konten dan Republik Influencer, Effendi Gazali: Makanya Turun Ke Pilkada
Artikel Terkait
Jokowi Sibuk Campuri Pilkada di Jakarta dan Jawa Tengah, Rudi S Kamri: Tidak Ada Integritas
Luhut vs Jokowi, Rinny Budoyo: Pertarungan Dua Kubu Relawan di Pilkada Jakarta 2024
27 November Ditetapkan Sebagai Hari Libur Nasional untuk Pilkada Serentak 2024
Deklarasi Dukung Pramono, Anies Ajak Relawan Jaga Integritas Pilkada
Endorse Kandidat Pilkada, Emrus Sihombing: Jokowi Downgrade dari Presiden ke Politisi Daerah
Kepemimpinan Jokowi Negara Konten dan Republik Influencer, Effendi Gazali: Makanya Turun Ke Pilkada