Konsolidasi Prabowo Belum Selesai, Qodari: Pilkada Bagian dari Pertarungan Pemerintah dan PDIP

photo author
- Minggu, 24 November 2024 | 16:00 WIB
Muhamad Qodari (Tangkap layar youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia)
Muhamad Qodari (Tangkap layar youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia)

bisnisbandung.com - Muhammad Qodari, menyoroti dinamika politik menjelang Pilkada 2024, yang dinilai sebagai arena pertarungan antara pemerintah dengan PDIP sebagai oposisi.

Menurutnya, Pilkada menjadi krusial untuk memastikan sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah demi kelancaran program pembangunan nasional.

“Sebetulnya itu sudah dijelaskan oleh Pak Prabowo. Beliau kurang lebih ya mengatakan bahwa untuk bisa melaksanakan program pembangunan secara komprehensif, secara menyeluruh, tidak cukup hanya dukungan dari pemerintah pusat, tetapi juga dari pemerintah daerah,” ucapnya dilansir dari youtube Cokro TV.

Baca Juga: Pemberdayaan BRI Bawa Petani Mangga Bondowoso Tingkatkan Usaha dan Taraf Hidup Keluarga

Qodari menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah untuk merealisasikan program-program besar seperti pembangunan infrastruktur dan kebijakan sosial.

“Nah, pertarungan Pilkada sekarang ini, 2024, pada bulan November tanggal 27, adalah bagian dari pertarungan pemerintah dengan oposisi,” terusnya.

Ia mengingatkan bahwa tanpa dukungan dari pemerintah daerah, kebijakan pusat berisiko tidak dapat berjalan optimal.

Baca Juga: Jokowi Berusaha Keras Menangkan Bobby Nasution di Sumut, Rocky Gerung: Pertanda Dinastinya Keok

 Ilustrasi kegagalan ini pernah terlihat pada kasus penolakan pelaksanaan Piala Dunia U-20 oleh sejumlah kepala daerah, yang menurut Qodari, menggambarkan dampak nyata dari ketidakharmonisan antara pusat dan daerah.

Dalam konteks Pilkada 2024, Qodari mencatat bahwa pertarungan politik akan menjadi lebih intens, terutama di daerah strategis seperti Jakarta dan Jawa Tengah.

Jakarta, misalnya, menjadi pusat perhatian karena persaingan sengit antara tiga kandidat, meskipun secara realitas politik, pertarungan diprediksi mengerucut antara Ridwan Kamil dan Pramono Anung.

Selain itu, Pilkada juga menjadi momentum konsolidasi politik bagi Prabowo Subianto dan Koalisi Indonesia Maju Plus.

 Di tingkat nasional, KIM Plus telah menguasai mayoritas parlemen dengan dukungan 82% partai politik.

Baca Juga: Gempar! Hasto Ungkap Mendapat Ancaman dari Jokowi, Rocky Gerung: PDIP Sedang Diuji

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X