Selain Jokowi, Emrus Sihombing juga menyinggung Presiden Prabowo Subianto yang mendukung kandidat tertentu dalam Pilkada.
Menurutnya sebagai kepala negara Prabowo juga seharusnya netral dan tidak terlibat dalam dinamika politik daerah.
"Prabowo adalah presiden bagi seluruh rakyat Indonesia. Dia tidak boleh hanya menjadi presiden bagi kandidat yang didukungnya. Kalau mau ideal dia mendukung semua atau tidak mendukung siapa pun," jelasnya.
Emrus Sihombing mengingatkan bahwa seorang presiden seharusnya menempatkan diri sebagai simbol persatuan bukan memperkeruh dinamika politik daerah.
Baca Juga: BRI Peduli Perkuat Dukungan untuk Kaum Disabilitas, Salurkan Beasiswa dan Fasilitas ke YPAC Jakarta
Emrus Sihombing menekankan "Seharusnya Jokowi dan Prabowo menjadi guru bangsa. Ketika mereka turun ke level politik daerah mereka kehilangan aura itu."
"Padahal Indonesia butuh pemimpin yang mengayomi semua golongan bukan yang berpihak pada satu kelompok saja," pungkas Emrus Sihombing.***
Artikel Terkait
Politik Bukan Intrik Tapi Alat Mendistribusikan Keadilan, Kata Rocky Gerung
Hasil Manis Lawatan 5 Negara, Prabowo Raih Investasi USD 18,5 Miliar
Akui Khilaf, Ridwan Kamil Minta Maaf soal Pernyataan 'Santuni Janda'
27 November Ditetapkan Sebagai Hari Libur Nasional untuk Pilkada Serentak 2024
Habiburokhman: Usut Dugaan Pelaku yang Diduga Bekingi Tambang Ilegal di Solok Selatan
Anies Dukung Pramono, Maruarar Sirait: Ini Malah Bangunkan Macan Tidur