"Jokowi berusaha memastikan relawan-relawan yang loyal padanya tetap bergerak. Tapi ini yang jadi masalah. Seharusnya Jokowi bisa lebih bijak dan tidak terlibat dalam kontestasi politik daerah," ujar Rahma Badjeber.
Bukan hanya soal etika politik tetapi juga soal dampak dari dukungan Jokowi terhadap Ridwan Kamil.
Setelah elektabilitas Ridwan Kamil menurun beberapa waktu lalu, Jokowi langsung turun tangan untuk mendekatkan diri dengan calon dari Partai Golkar itu.
Namun keputusan ini justru disambut dengan kebingungannya banyak pihak, apalagi ketika Jokowi mengabaikan fakta bahwa banyak warga Jakarta sudah merasa "bosan" dengan pencitraan yang dilakukan oleh Ridwan Kamil.
Baca Juga: Kisah Sukses Pelaku Usaha Bangkit Bersama Rumah BUMN Binaan BRI, Kolaborasi Pemeberdayaan UMKM
"Jokowi harusnya lebih peka terhadap perkembangan yang ada di lapangan. Warga Jakarta sudah punya pilihan sendiri dan tak bisa lagi dibodohi dengan manuver politik." ungkap Rahma Badjeber.
Dengan semua manuver yang dilakukan Rahma Badjeber merasa bahwa Jokowi telah memilih jalannya sendiri.
Namun tindakan ini bukan tanpa risiko. "Jokowi harus sadar bahwa tindakan ini bisa saja membuatnya kehilangan banyak pendukung, terutama jika ia terus terlibat dalam urusan pilkada," tutup Rahma Badjeber.***
Artikel Terkait
Qodari: Duet Pramono-Anies Bisa Jadi Kunci Politik 2029
OTT Tetap Ada, Alexander Marwata: Tangkap Tangan Tak Mungkin Dihapuskan dari KPK!
Kericuhan Warnai Debat Pilbup Bandung, Pendukung Pasangan Calon Saling Ejek dan Dorong
Jangan Bangga Jadi G20 Kalau Rakyat Masih Miskin, Kritik Rocky Gerung untuk Prabowo dan Jokowi
Coblos 5 Menit Dampaknya 5 Tahun, Megawati Tegas: Aparatur Negara Harus Netral di Pilkada 2024
Bambang Pacul Angkat Bicara Soal Video Prabowo, "Serahkan ke Bawaslu"