Sobary menekankan bahwa sosok pemimpin yang ideal adalah mereka yang memiliki wawasan luas, hasil dari pengalaman dan pembelajaran mendalam.
Menurutnya, kepemimpinan yang kuat seharusnya terlihat dari kemampuan untuk memahami kompleksitas persoalan bangsa, termasuk hubungan antara ekonomi rakyat di pasar tradisional dan dinamika pasar modal.
Dalam pandangan Sobary, keberadaan Gibran di posisi strategis ini justru menjadi cerminan lemahnya proses politik Indonesia.
Situasi ini dianggap mempermalukan bangsa di mata dunia, karena Gibran dipandang belum memiliki kapasitas yang layak untuk mewakili Indonesia sebagai wakil presiden.***
Baca Juga: Gibran Buktikan Dirinya, Muhammad Qodari: Lebih dari Sekadar Anak Presiden
Artikel Terkait
Sobary Kritik Gagasan Disneyland Ridwan Kamil: Urusan Seniman Bukan Urusan Calon Pemimpin
Prabowo Masih Pertahankan Menteri Bermasalah, Sobary: Tidak Sensitif dengan Suara Rakyat
Gibran Akan Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Sobary: Hati-hati Bung, Orang Ini Tidak Pernah Dewasa
Sobary Sebut Ini ‘Zaman Edan’ Tak Habis Pikir Anak Buah Budi Arie Terlibat Judi Online
Sowan ke Mulyono Itu Memalukan! Mohamad Sobary Sentil Calon Kepala Daerah
Sobary Sebut Presiden Prabowo Dikorbankan dalam Permainan Politik Licik Jokowi