Adi Prayitno menegaskan program pengaduan ini akan menjadi ujian besar bagi Gibran.
Jika tidak ada progres nyata publik bisa menganggap ini hanya langkah politik menuju Pilpres 2029.
"Program ini harus membuktikan bahwa Gibran serius dan bukan sekadar membangun citra," tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa ekspektasi masyarakat terhadap layanan ini sangat tinggi.
"Mereka berharap masalah yang rumit dan lama tidak terselesaikan bisa langsung beres. Kalau itu tidak terjadi justru respons negatif yang semakin besar," jelas Adi Prayitno.
Baca Juga: BRI Tawarkan Investasi Sukuk Tabungan ST013 dengan Kemudahan Akses di BRImo
Menurut Adi Prayitno solusi untuk meredam kritik adalah memastikan transparansi dan eksekusi nyata.
"Laporan-laporan yang masuk harus ada progresnya. Misalnya, dari 1.000 laporan, 500 sudah dieksekusi," tuturnya.
Grafik progres ini menurutnya akan menjadi indikator penting keberhasilan program.
Tanpa langkah konkret Adi Prayitno menilai program ini hanya akan menjadi "harapan kosong".
"Tunjukkan bukti, bukan janji. Jika tidak, kritik akan terus berdatangan," tutup Adi Prayitno.***
Artikel Terkait
Prabowo Terjebak dalam Sengketa Natuna Utara, Rocky Gerung: Indonesia di Antara China dan Amerika
Didin Damanhuri Sebut Prabowo Bisa Endorse Pilgub Jateng atas Permintaan Jokowi
Mahfud MD Soroti Peran Budi Arie dalam Kasus Judi Online "Jantung Persoalannya Ada di Dia"
Sowan ke Mulyono Itu Memalukan! Mohamad Sobary Sentil Calon Kepala Daerah
Jokowi dan Prabowo 'Cawe-Cawe' di Pilkada Jateng, Rocky Gerung: Persaingan Politik atau Kontrol Kekuasaan?
Tukar Tambah Kepentingan? Rocky Gerung: Gelar Doktor Bahlil Picu Kontroversi di UI