Salah satu tersangka yang bernama Toni dikabarkan ditangkap di rumahnya dengan barang bukti uang tunai hingga miliaran rupiah.
Keberadaan Geng Judol ini menurut Islah Bahrawi tidak mungkin tanpa restu dari pimpinan tertinggi.
"Orang luar yang bukan pegawai resmi bisa masuk dan berkuasa penuh di Kominf, ya pasti ada restu dari atas," tegasnya.
Ia juga menyebut bahwa Tony salah satu tersangka utama dalam kasus ini adalah teman dekat Menteri Kominfo Budi Arie.
Dugaan ini pun semakin menguatkan spekulasi keterlibatan pihak-pihak tinggi di kementerian.
Islah Bahrawi menyoroti pentingnya tindakan tegas dari Polri.
Sebelumnya masyarakat berharap besar pada Polri untuk memberantas perjudian online tetapi praktik yang terbongkar ini justru mengarahkan tudingan ke Kominfo.
“Kasihan masyarakat yang selama ini percaya kalau Polri bisa membasmi judi online. Ini saatnya Polri buktikan bahwa mereka bisa menindak kasus ini secara transparan,” ujar Islah Bahrawi.
Baca Juga: Mengenal Self Love, Apa Bedanya Dengan Self Esteem?
Lebih lanjut Islah Bahrawi menekankan bahwa penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu.
Terutama ketika ada indikasi bahwa kejahatan kolektif ini melibatkan jaringan politik dan pejabat tinggi.***
Artikel Terkait
Program Zonasi Dikritik Gibran, Desak Pemerintah Tinjau Ulang untuk Solusi yang Lebih Merata
Efisiensi Anggaran, Sri Mulyani Instruksikan Potong Anggaran Perjalanan Dinas
Prabowo dalam Pandangan Romahurmuziy, Politisi Konsisten yang Selalu Apa Adanya
Fahri Hamzah Khawatir Pemimpin Indonesia Tak Pahami Mesin Demokrasi
Budi Arie Mengungkap Drama Persekongkolan Judi Online di Kementerian Kominfo
Kepentingan Partai Atau Kepentingan Rakyat? Rocky Gerung Kritik Peran Prabowo dan Jokowi dalam Pilkada 2024