Ia mempertanyakan nilai alamiah dari sebuah sambutan yang seharusnya menunjukkan hubungan personal antara seorang pemimpin dan kampung halamannya.
Baginya, momen kepulangan ke kampung halaman seyogianya berlangsung lebih sederhana, tanpa memerlukan penggerakan besar yang berpotensi dianggap sebagai upaya manipulatif.
Pada akhirnya, masyarakat berharap hubungan antara seorang pemimpin dan rakyatnya dapat terjalin tanpa perlu ada intervensi atau pencitraan yang berlebihan.
“Presiden Jokowi, terampil sekali, seperti Orde Baru. Apa-apa digerakkan, apa-apa digerakkan,” tegas Mohamad Sobary.***
Baca Juga: Popularitas Presiden Prabowo Melejit, Ade Armando: Sayang Menterinya Bermasalah
Artikel Terkait
Jokowi Masih Berpengaruh? Apa Kata Rinny Budoyo Tentang Kabinet Baru Prabowo
Prabowo Makin Jauh dari Jokowi? Ini Tanda-tanda Kebijakan Sosialistiknya Menurut Rocky Gerung
Prabowo Dianggap Menyindir Jokowi, Rocky Gerung: Publik Ingin Melihat Kontras Pemerintahannya
Partai Harus Tahu Diri, Ade Armando: Presiden Prabowo Jangan Ulangi Kesalahan Era Jokowi
Eros Djarot: Jokowi & Gibran Dua Generasi Satu Ambisi Menuju 2029
Skandal Hasil Survei LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta, Hersubeno Arief: Kenapa Setelah Jokowi Lengser?