Jokowi Pulang ke Solo Disambut Meriah, Sobary: Tapi yang Menyambut Ini Orang Bayaran

photo author
- Sabtu, 26 Oktober 2024 | 19:30 WIB
Mohamad Sobary (Tangkap layar youtube Anak Bangsa TV)
Mohamad Sobary (Tangkap layar youtube Anak Bangsa TV)

Bisnisbandung.com - Jokowi telah melakukan perjalanan pulang ke kampung halamannya di Solo, disambut meriah oleh masyarakat.

Sambutan besar-besaran ini, yang digambarkan begitu antusias oleh berbagai pihak, tak lepas dari sorotan beberapa kalangan yang mempertanyakan apakah dukungan tersebut benar-benar datang dari hati atau justru ada unsur manipulasi.

Budayawan Mohamad Sobary mengemukakan bahwa meski sambutan terlihat meriah, ada indikasi bahwa kehadiran warga tersebut bukan sepenuhnya spontan.

“Tapi ini pulang kampung yang memerlukan suatu gerakan. Gerakan, Bung, ada tim-tim pendukung, wah, yang mendukung dari sini, menyediakan orang, menggambarkan betapa ramai sambutannya, begitu ramai rakyat yang mengelukan beliau,” jelasnya.

Baca Juga: Pembekalan untuk Menteri, Hamdi Muluk: Prabowo Cetak Sejarah Baru di Kabinet Indonesia

Ia menyoroti bagaimana sejumlah elemen masyarakat, termasuk pelajar dan aparatur pemerintahan daerah, tampak diarahkan untuk turut serta menyambut Presiden Jokowi di sepanjang jalur yang dilalui.

 Hal ini, menurutnya, mengesankan bahwa dukungan yang terlihat nyata itu lebih disebabkan adanya koordinasi dari pihak tertentu.

“Ini orang yang pulang ke rumahnya disambut, tapi yang menyambut ini orang bayaran, Bung. Kita tidak tahu,” lugas Sobary dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.

Sobary menganggap bahwa fenomena ini bukan hal baru dalam dunia politik Indonesia, di mana penggerakan massa terkadang menjadi taktik untuk menciptakan gambaran dukungan publik yang kuat.

Baca Juga: Anak Sekolah di Sleman Dikerahkan Ke Jalan Sambut Prabowo, Rocky Gerung: Itu Bertentangan dengan Inti Pendidikan

Ia mengkritisi bahwa ketika dukungan datang secara alami, biasanya terwujud tanpa adanya mobilisasi khusus, sementara dalam kasus ini terlihat seperti upaya yang sengaja diatur.

Budayawan tersebut juga menilai bahwa fenomena seperti ini sering kali diiringi oleh fanatisme yang, menurutnya, tidak lagi mencerminkan dukungan berdasarkan kesadaran kritis.

Terkait mobilisasi yang dinilai berlebihan ini, Sobary juga menyebut adanya keterlibatan berbagai unsur dari aparat hingga kalangan anak muda dan pelajar.

Baca Juga: Stop Mobilisasi Anak untuk Memuja Pejabat! Rocky Gerung: Saya Kira Ini Bukan Ide Prabowo

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X