Bisnisbandung.com - Gelar doktor baik akademik maupun honoris causa kini ramai diperbincangkan di media sosial.
Fenomena ini dipicu oleh Bahlil dan artis populer Raffi Ahmad yang baru-baru ini menerima gelar Doktor Honoris Causa.
Dikutip dari YouTube pribadinya, penulis Okky Madasari mengangkat topik ini dan memberikan kritik tajam terhadap fenomena “doktor jalur cepat.”
Menurut Okky Madasari perolehan gelar doktor baik itu melalui jalur riset atau honoris causa seharusnya berdasarkan kontribusi yang nyata.
Sayangnya di Indonesia gelar akademik seringkali hanya dijadikan status sosial tanpa mempertimbangkan kualitas dan proses yang layak.
“Raffi Ahmad mendapat gelar honoris causa hanya merupakan puncak gunung es,” ujar Okky Madasari.
Menurutnya ini bukan hanya soal satu selebritas yang menerima gelar kehormatan melainkan mencerminkan masalah yang lebih besar.
Di Indonesia banyak pejabat negara berlomba-lomba mendapatkan gelar akademik seringkali tanpa melalui proses yang seharusnya.
Okky Madasari mempertanyakan bagaimana mungkin seorang pejabat yang sibuk dengan berbagai urusan negara bisa menyelesaikan program doktoral yang memerlukan riset mendalam dan waktu yang tak sedikit.
"Kapan mereka risetnya? Kapan mereka menulisnya?" katanya.
Okky Madasari juga menyoroti bagaimana gelar akademik di Indonesia seringkali menjadi alat untuk meningkatkan status sosial terutama di kalangan pejabat.
Ia membandingkan gelar doktor dengan gelar haji atau hajjah di masyarakat.
Baca Juga: 5 Langkah Mudah untuk Implementasi CRM yang Efektif
Artikel Terkait
Gelar Doktor Bahlil, Rocky Gerung: Kontroversi yang Mengguncang Akademisi UI
Peter F Gontha: Dari Presiden hingga Rakyat, Semua Terjerat Dosa Hukum!
Kisah SBY Dari Presiden ke Pensiunan yang Santai, Kata Mahfud MD
Politik dan Ancaman Perang, Prof. Connie Soroti Kepemimpinan Gibran
Menanti Kinerja Kabinet Prabowo-Gibran, Jusuf Kalla Berikan Pandangan Menarik
Pembekalan Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Apakah Gibran Siap Menyongsong Tantangan Global?