Dalam konteks ini, berbagai tokoh politik dari beragam latar belakang, baik yang berasal dari kabinet Jokowi maupun yang sebelumnya berbeda pandangan, kini bersatu dalam kabinet Prabowo.
Hal ini dianggap sebagai kemajuan besar dalam menciptakan persatuan nasional yang lebih kuat.
Keputusan Prabowo untuk melibatkan tokoh-tokoh dari kabinet sebelumnya dan berbagai latar belakang politik tidak hanya soal menjaga hubungan baik di dalam negeri, tetapi juga sebagai persiapan menghadapi situasi global yang semakin tidak menentu.
“Nah, ini yang perlu kita ingatkan kepada teman-teman bahwa urusan kita ini bukan lagi hanya soal Pemilu ke Pemilu, bukan lagi soal konflik soal "mulyono" atau bukan. Bukan hanya itu,” ujar Habiburokhman.
“Ada hal besar yang bisa berdampak sangat signifikan pada kehidupan kita sebagai bangsa, dan juga sebagai pribadi. Itu yang harus kita sadari,” tegas Habiburokhman.***
Baca Juga: Calon Menteri Dilatih Fisik di Lembah Tidar, Rocky Gerung: Apa Bisa Disiplin Anggaran?
Artikel Terkait
Sri Mulyani Dincar Sejak Lama Jadi Kemenkeu di Kabinet Prabowo, Upaya Jaga APBN
NasDem Tolak Kursi Menteri di Kabinet Prabowo, Hersubeno Arief: Sudah Jauh Hari Disampaikan Surya Paloh
PKS Usulkan Guru Besar ITB Yassierli Jadi Menteri Prabowo, Apa Harapan di Balik Nama Ini?
Kabinet Prabowo Rasa Jokowi, Rocky Gerung Soroti Dinamika Pemanggilan Calon Menteri
Ketegangan Pemilihan Menteri dalam Kabinet Prabowo, Rocky Gerung Curigai Jokowi dan Megawati
Kabinet Gemoy Prabowo, Rocky Gerung Soroti Beban Anggaran di Tengah APBN Cekak