Kabinet Gemoy Prabowo, Rocky Gerung Soroti Beban Anggaran di Tengah APBN Cekak

photo author
- Kamis, 17 Oktober 2024 | 12:35 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)
Pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait pembentukan kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto yang mulai terbentuk.

Dikutip dari YouTube pribadinya, Rocky Gerung menyebut kabinet ini sebagai "Kabinet Gemoy," merujuk pada struktur kabinet yang gemuk dan memakan banyak biaya, di tengah keterbatasan anggaran negara (APBN) yang semakin cekak.

Menurut Rocky Gerung beberapa partai besar seperti Golkar, Gerindra, dan Demokrat diprediksi akan mendapatkan kursi lebih banyak di kabinet ini.

Baca Juga: Vario 150 dan Vario 125 Bekas Ternyata Harganya Tidak Jauh Berbeda, Ini Spesifikasi dan Harga Bekasnya!Vario 150 dan Vario 125 Bekas Ternyata Harganya

Menurut Rocky Gerung, Prabowo tampaknya ingin mengakomodasi berbagai kepentingan politik agar tercipta kabinet yang mencerminkan “persatuan.”

Namun ia menyoroti absennya PKS dan PDIP dalam formasi kabinet sementara ini meski kabarnya kedua partai tersebut akan bergabung.

Sementara NasDem secara tegas menyatakan tidak akan mengusulkan nama menteri.

“Kabinet ini dibentuk untuk menampung berbagai elemen pendukung Prabowo yang datang dari beragam ideologi. Namun ini berpotensi menciptakan kabinet dengan perspektif yang berbeda-beda, sulit ada kesatuan visi,” ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Berhasil Jalankan Program Transformasi, Human Capital BRI Raih Indonesia Distinguished Human Capital Leader Awards 2024

Salah satu poin yang disoroti Rocky Gerung adalah soal pembengkakan kabinet ini.

Prabowo disebut-sebut akan mengangkat 46 menteri lebih banyak dibandingkan dengan kabinet Jokowi yang hanya berisi 34 menteri.

Menurut Rocky Gerung tambahan jumlah menteri ini tentu akan memerlukan anggaran besar, mulai dari gaji, tunjangan, hingga biaya operasional kementerian.

“Dengan jumlah menteri yang lebih banyak tentu butuh dana besar untuk membiayai mereka, belum lagi untuk membentuk kantor baru dan proyek-proyek kementerian. Sementara kita tahu, APBN kita sangat cekak,” jelasnya.

Ia juga menyinggung soal efisiensi anggaran yang sulit tercapai dengan struktur kabinet yang gemuk.

Baca Juga: Perkumpulan DPLK dan bank bjb Edukasi Mahasiswa Cerdas Dalam Kelola Keuangan di Usia Muda

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X