Bisnisbandung.com - Politisi senior Nezar Patria menyoroti proses transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto yang dinilai penuh dengan berbagai bentuk propaganda dan upaya adu domba.
Menurut Nezar Patria beberapa isu sensitif seperti Pilkada dan isu “fufufafa” yang melibatkan figur-figur elite terus dipolitisasi untuk memecah belah masyarakat.
Nezar Patria mengungkapkan salah satu contoh propaganda adalah soal Pilkada yang terus dipolitisasi oleh berbagai pihak.
"Transisi kali ini bukan hanya soal pergantian kepemimpinan tapi juga sarat dengan propaganda yang mengarah pada adu domba. Ada narasi yang sengaja dibangun untuk menonjolkan perpecahan," ujar Nezar Patria yang dikutip dari youtube total politik.
Menurut Nezar Patria narasi bahwa Jokowi mendukung calon tertentu di Pilkada dan adanya campur tangan Prabowo sebagai calon presiden untuk mengamankan kepentingan politik ke depan semakin memperkeruh situasi.
"Isu Pilkada selalu dipanaskan, seolah ada yang ingin memanfaatkan momentum ini untuk memperbesar jurang perpecahan di antara kubu pendukung," tambah Nezar Patria.
Menurutnya hal ini sangat merugikan demokrasi dan persatuan nasional.
Seharusnya kata Nezar Patria transisi pemerintahan berjalan dengan baik tanpa perlu adanya upaya mengadu domba rakyat.
Selain soal Pilkada Nezar Patria juga menyinggung soal isu "fufufafa" yang disebut-sebut sengaja dipolitisasi oleh kubu tertentu.
Istilah "fufufafa" sendiri merujuk pada dugaan perselingkuhan politik dan deal-deal terselubung yang tidak jelas asal usulnya.
Meski awalnya hanya sekadar rumor isu ini semakin banyak dibicarakan dan dimanfaatkan untuk menyerang lawan politik.
"Ini propaganda yang sangat jelas. Tidak ada fakta yang mendukung tapi isu ini terus diangkat untuk memecah belah masyarakat dan itu sangat disayangkan," katanya.
Artikel Terkait
Gerombolan Preman Rusak Forum Diskusi, Rocky Gerung Soroti Tanggung Jawab Polisi
Menjelang Transisi, AHY Fokus Selesaikan Tugas Sebelum Menuju Pemerintahan Prabowo-Gibran
Ketika Bisnis dan Politik Bertemu, Saut Situmorang Bicara Dugaan Gratifikasi Kaesang
Ikrar Nusa Bhakti: IKN Lebih untuk Pencitraan Jokowi Ketimbang Kesejahteraan
Diskusi atau Rusuh? Rocky Gerung Soroti Ketidaksiapan Bangsa Indonesia dalam Berdemokrasi
Pertarungan Pemikiran Rocky Gerung vs Antonius Manurung tentang Pancasila