Jokowi dan IKN, Apakah Hanya Panggung Pencitraan? Pandangan Faizal Assegaf

Bisnisbandung.com - Pengamat politik Faizal Assegaf menyampaikan pandangan kritisnya terhadap proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam sebuah diskusi di Indonesia Lawyers Club yang dipandu oleh Karni Ilyas.

 Menurut Faizal Assegaf, proyek IKN hanya menjadi alat pencitraan bagi Presiden Jokowi, tanpa memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Faizal Asegaf menyatakan bahwa ada kegelisahan publik terkait nasib proyek IKN, terutama menjelang akhir masa jabatan Jokowi.

Ia mengungkapkan bahwa banyak mega proyek ambisius yang akhirnya mangkrak, termasuk proyek Hambalang yang berakhir dengan masalah hukum.

Baca Juga: Oligarki Rampas Tanah Rakyat, Said Didu Peringatkan Prabowo Indonesia Bisa Hancur!

 "Hambalang saja mangkrak," ujar Faizal Assegaf, mengingatkan bahwa publik memiliki pengalaman buruk terkait proyek-proyek besar yang gagal.

Faizal Assegaf juga menyoroti perbandingan antara proyek IKN dan proyek strategis lainnya seperti Jembatan Selat Sunda (JSS), yang menurutnya memiliki kepentingan ekonomi dan strategi pembangunan nasional yang lebih signifikan.

 Namun, Faizal Assegaf mengkritik Jokowi yang tidak melanjutkan proyek JSS, meski proyek tersebut merupakan impian besar dari era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Faizal Assegaf, IKN tidak lebih dari sekadar markas konsolidasi politik untuk pencitraan Jokowi.

Baca Juga: Menanti Aksi Gibran, Ipang Wahid: Bisakah Ia Mencuri Perhatian di Era Prabowo

 Ia menilai bahwa proyek tersebut tidak memberikan manfaat nyata, hanya menghabiskan anggaran negara tanpa kejelasan yang signifikan.

 "Proyek IKN ini seolah-olah hanya untuk pencitraan Jokowi saja, dan sampai hari ini tidak memberi manfaat apa-apa, hanya pemborosan anggaran," tegasnya.

Faizal Assegaf juga menyoroti kontroversi terkait undang-undang IKN, yang menciptakan dualitas ibu kota negara antara Jakarta dan Kalimantan.

Baca Juga: Diduga Alami Psikopat, Dr. Tifa: Gibran Harus Jalani Brain CT Scan