Refly Harun menyoroti pandangan Prabowo yang menyatakan bahwa tahun 1998 bukanlah berkah bagi demokrasi, melainkan musibah.
Pandangan ini, menurut Refly Harun, menunjukkan kecenderungan Prabowo untuk mendukung pemerintahan otoriter ala Soeharto.
Refly Harun mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap kemungkinan kembalinya pola pemerintahan Orde Baru, yang dikenal dengan pembatasan kebebasan berpendapat dan tekanan terhadap kebebasan sipil.
"Era Orde Baru itu tidak enak. Tidak ada kebebasan pers, kebebasan berpendapat juga tidak ada. Kita tidak bisa bicara bebas," tegas Refly Harun.
Lebih lanjut, Refly Harun menyatakan bahwa jika PDIP masuk ke dalam pemerintahan, maka tidak akan ada oposisi formal. “Apa boleh buat, jadi oposisinya ya kita-kitalah, warga negara, rakyat Indonesia, yang beroposisi terhadap pemerintahan,” tuturnya.***
Baca Juga: Menilai Kinerja DPR, Adian Napitupulu Sebut Perlu Dekat dengan Rakyat
Artikel Terkait
Rocky Gerung Menduga Prabowo Akan Jengkel Di Samping Fotonya Malah ‘Fufufafa’
Mandat Rakyat, Prabowo Siap Hapus Kemiskinan dan Perangi Korupsi
Politik di Era Digital, Hasan Nasbi: Memecah Prabowo-Jokowi-Gibran Adalah Mimpi Buruk!
Nasib Gibran dan Jokowi di Ujung Tanduk, Rocky Gerung: PDIP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo
Ipang Wahid Ungkap Persaingan Sengit di Balik Kabinet Prabowo-Jokowi
Menyusuri Kasus HAM, Haris Azhar Bicara Peluang Prabowo-Gibran