Dukung Persatuan Prabowo dan Jokowi, Fahri Hamzah Peringatkan Bahaya Pemimpin yang Tak Bersatu

photo author
- Sabtu, 21 September 2024 | 20:30 WIB
Fahri Hamzah (Tangkap layar youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia)
Fahri Hamzah (Tangkap layar youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia)

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa politik Indonesia harus berbasis pada rasionalitas dan upaya membangun konsensus.

Fahri Hamzah menegaskan persatuan antara Jokowi dan Prabowo, yang akan dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober, menjadi simbol penting kematangan politik nasional.

“Kalau politik ini hanya mengelola orang kecewa, bukan orang yang rasional, itu akan melelahkan dan berbahaya,” tegas Fahri Hamzah.

“Karena orang kecewa bisa naik pitam, bisa hilang akal, dan merusak. Gampang naik darah. Sementara kita harus menurunkan darah,” sambungnya.

Menurut Fahri Hamzah, langkah ini diharapkan dapat menurunkan ketegangan politik dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih kuat, stabil, dan mandiri di tengah dinamika global yang kompleks.***

Baca Juga: Coblos Semua, Jusuf Kalla: Antara Pilihan Demokratis dan Ketidakpuasan Publik

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X