Dukung Persatuan Prabowo dan Jokowi, Fahri Hamzah Peringatkan Bahaya Pemimpin yang Tak Bersatu

photo author
- Sabtu, 21 September 2024 | 20:30 WIB
Fahri Hamzah (Tangkap layar youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia)
Fahri Hamzah (Tangkap layar youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia)

Bisnisbandung.com - Fahri Hamzah menekankan pentingnya persatuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai upaya menjaga stabilitas dan kedaulatan Indonesia.

Menurut Fahri Hamzah, di tengah pengaruh kekuatan asing yang semakin kuat, persatuan antara pemimpin lama dan baru menjadi kunci untuk menghadapi tantangan global secara efektif.

Ia menyoroti bahwa gagasan kemandirian bangsa, yang selama ini diidolakan oleh pendukung calon yang kalah, sejalan dengan visi Prabowo.

“Misalnya, kalau kita bicara tentang kemandirian bangsa, keberanian menghadapi kekuatan asing, yang mungkin diidolakan dalam calonnya yang gagal,” lugas Fahri Hamzah.

Baca Juga: Indonesia Sedang Krisis, Rocky Gerung Bongkar Kekacauan di Akhir Pemerintahan Jokowi

“Tapi coba pikir, apakah Pak Prabowo bisa diragukan dalam hal ini? Kan tidak. Jadi, karena gagasannya sama, ya kita ikut. Kira-kira begitu,” lanjutnya dilansir dari youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia.

Dengan demikian, mendukung persatuan antara Prabowo dan Jokowi merupakan langkah logis yang dapat memastikan keberlanjutan program-program strategis dan menjaga kemandirian Indonesia di dunia internasional.

Fahri Hamzah juga mengajak masyarakat untuk melihat pentingnya membangun tradisi politik baru di Indonesia, di mana pemimpin lama dan baru tetap bersatu, bahkan merangkul berbagai pihak.

Baca Juga: Akbar Faizal Soroti Gibran, Pelantikan Tak Bisa Dibatalkan Tapi Etika Diabaikan

Ia mencontohkan perpecahan politik di Amerika Serikat yang memperlihatkan bahaya elit yang terpecah.

Indonesia, dengan potensi besarnya, harus berupaya menghindari skenario serupa dan menjadi pemain penting di panggung dunia dengan menjaga persatuan di antara para pemimpinnya.

Lebih lanjut, Fahri Hamzah memperingatkan bahwa jika politik hanya dikelola berdasarkan kekecewaan, ini bisa memicu ketidakstabilan.

Politik yang didorong oleh emosi negatif berisiko membuat masyarakat mudah terprovokasi, hilang kendali, dan berujung pada kerusakan.

Baca Juga: Roy Suryo: Jejak Digital FufuFafa Mengarah ke Wakil Presiden!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X