Megawati dan Prabowo Belum Bertemu, Guntur Romli Tegaskan Bukan Karena Jokowi

photo author
- Sabtu, 21 September 2024 | 20:00 WIB
Guntur Romli (Tangkap layar youtube Metro Tv)
Guntur Romli (Tangkap layar youtube Metro Tv)

Bisnisbandung.com - Pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan Prabowo Subianto hingga kini belum terlaksana.

Hal ini memicu spekulasi di berbagai kalangan mengenai alasan di balik belum terjadinya pertemuan tersebut.

Namun, Guntur Romli, juru bicara PDI Perjuangan, menegaskan bahwa alasan utama bukanlah Presiden Jokowi.

Menurut Guntur Romli, Megawati lebih fokus pada kepentingan konstituen PDI Perjuangan, terutama terkait dukungannya kepada  Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Baca Juga: Akbar Faizal Soroti Gibran, Pelantikan Tak Bisa Dibatalkan Tapi Etika Diabaikan

 "Bu Mega sangat menghormati konstituennya. Ada proses demokrasi yang harus dijaga, termasuk menjaga suara rakyat yang didukung melalui jalur hukum, baik di Mahkamah Konstitusi maupun pengadilan," jelasnya.

Guntur juga menegaskan bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo bukanlah sesuatu yang dapat terjadi secara tiba-tiba setelah Pilpres.

"Pertemuan itu butuh waktu. Setelah Pilpres, ada dinamika yang harus dipahami publik. PDI Perjuangan menjaga stabilitas demokrasi dan suasana kondusif, terutama menuju transisi kepemimpinan pada 20 Oktober mendatang," lanjutnya.

Baca Juga: Roy Suryo: Jejak Digital FufuFafa Mengarah ke Wakil Presiden!

Pernyataan Guntur juga memperkuat bahwa tidak ada kaitannya antara belum terjadinya pertemuan ini dengan Jokowi.

 "Kami sudah tidak memikirkan Pak Jokowi, karena beliau juga tidak lagi memikirkan PDI Perjuangan. Fokus kami adalah menjaga demokrasi dan suara konstituen," tegasnya.

Lebih jauh, Guntur Romli juga menyebutkan bahwa jika pertemuan antara Megawati dan Prabowo terjadi, itu akan lebih kepada membangun suasana yang kondusif untuk transisi kepemimpinan, bukan dalam rangka transaksi politik.

"Kami ingin transisi ini berjalan dengan baik dan tanpa ada instabilitas yang bisa merugikan masyarakat Indonesia," tambahnya.

Baca Juga: Coblos Semua, Jusuf Kalla: Antara Pilihan Demokratis dan Ketidakpuasan Publik

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X