Bisnisbandung.com - Rocky Gerung menanggapi pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang metafora "dua matahari" yang disampaikan dalam acara peringatan ke-23 Partai Demokrat.
Menurut Rocky Gerung, SBY selalu memiliki pendekatan politik berbasis pemaknaan yang mendalam.
Pernyataannya mengenai "dua matahari" dianggap sebagai bentuk komunikasi semiotik yang mengandung pesan lebih dari sekadar politik partai.
Dalam pidatonya, SBY menjelaskan bahwa ia tidak lagi terlibat langsung dengan kepemimpinan Partai Demokrat setelah menyerahkannya kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga: Anies Sindir Akun Fufufafa yang Diduga Milik Gibran: Anda Akan Mendapat Masalah Luar Biasa
Rocky Gerung menafsirkan bahwa metafora "dua matahari" merujuk pada prinsip bahwa dalam sebuah organisasi atau pemerintahan, hanya boleh ada satu pemimpin utama.
Kehadiran lebih dari satu pemimpin yang dominan dapat menimbulkan ketidakstabilan, baik dalam partai politik maupun pemerintahan, hal ini diduga menyindir Prabowo dan Jokowi
SBY menggunakan analogi matahari untuk menggambarkan bagaimana kekuasaan yang tumpang tindih akan memicu konflik.
Dalam konteks ini, Rocky Gerung melihat bahwa SBY menyiratkan pentingnya menjaga kejelasan kepemimpinan di dalam organisasi, di mana pemimpin lama harus memberi ruang kepada pemimpin baru.
Baca Juga: Rocky Gerung Soroti Potensi PDIP Bergabung dalam Kabinet Prabowo, Risiko bagi Demokrasi?
Selain itu, Rocky Gerung menyoroti bahwa SBY ingin menegaskan pentingnya menjaga prinsip demokrasi, di mana hanya satu sosok yang memimpin, sementara yang lain berperan dalam pengawasan dan kontrol.
Lenih lanjut pengamat politik tersebut memuji kemampuan SBY dalam menyampaikan pesan melalui metafora yang dalam.
Ia mengaitkan pernyataan SBY ini dengan pengalaman SBY sebagai presiden yang berhasil mengelola keragaman politik dan membawa Indonesia ke kancah internasional.
Baca Juga: Blak-Blakan Mahfud MD: Sering Naik Jet Pribadi Tanpa Biaya Negara, Ini Penjelasannya
Artikel Terkait
Citra Sederhana Jokowi dan Kemewahan Keluarga, Hendri Satrio: Pencitraan Bagian dari Strategi Politik
Kenapa Prabowo Selalu Berpihak Pada Jokowi? Habiburokhman Ungkap Alasan Di Baliknya
Isu Keretakan Jokowi dan Prabowo Masih Santer, Yunarto Wijaya: Mungkin Ada yang Berharap Pecah
Adian Napitupulu Soal Hubungan Jokowi dan Prabowo: Pujian Bukan Jaminan Kesetiaan
Pandji Pragiwaksono Bicara Kritis, Menilai Dinasti Politik Jokowi dan Etika Media Sosial
Dinasti Jokowi di Ujung Tanduk, Rocky Gerung: Apa Makna Permintaan Maafnya?