Dalam pandangan Rocky Gerung, SBY tidak hanya berbicara soal Partai Demokrat, tetapi juga memberikan pesan lebih luas tentang pentingnya stabilitas dalam kepemimpinan politik di tingkat nasional.
Pernyataan ini menimbulkan spekulasi di kalangan publik, bahwa yang maksud mantan Presiden tersebut ialah menyindir Jokowi dan Prabowo.
Namun, dengan jelas SBY menekankan pentingnya menjaga satu kepemimpinan yang jelas dan menghindari konflik internal yang bisa menghambat jalannya pemerintahan atau organisasi.
“Jadi, jelas SBY memberi sinyal bahwa dalam kepemimpinan hanya boleh ada satu matahari. Dan dengan bagus, SBY memakai perumpamaan bahwa satu matahari saja sudah panas, apalagi kalau ada dua, bisa-bisa terbakar,” lugas Rocky gerung.***
Baca Juga: Pramono Komitmen Lanjutkan Program Unggulan untuk Jakarta yang Lebih Baik
Artikel Terkait
Citra Sederhana Jokowi dan Kemewahan Keluarga, Hendri Satrio: Pencitraan Bagian dari Strategi Politik
Kenapa Prabowo Selalu Berpihak Pada Jokowi? Habiburokhman Ungkap Alasan Di Baliknya
Isu Keretakan Jokowi dan Prabowo Masih Santer, Yunarto Wijaya: Mungkin Ada yang Berharap Pecah
Adian Napitupulu Soal Hubungan Jokowi dan Prabowo: Pujian Bukan Jaminan Kesetiaan
Pandji Pragiwaksono Bicara Kritis, Menilai Dinasti Politik Jokowi dan Etika Media Sosial
Dinasti Jokowi di Ujung Tanduk, Rocky Gerung: Apa Makna Permintaan Maafnya?