Bagi Gibran, jika dugaan ini benar, dampak jangka panjang pada karier politiknya bisa sangat merugikan.
Hersubeno menegaskan bahwa kredibilitas Gibran bisa hancur total. Meski belum ada bukti pasti, semakin banyak netizen yang menyelam ke dalam jejak digital akun "Fufufafa", dan hasilnya justru memperkuat dugaan bahwa akun tersebut terkait dengan Gibran.
Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa sikap rasisme, seperti yang ditunjukkan akun "Fufufafa", tidak dapat diterima di manapun, terutama di Indonesia yang beragam.
Jika seorang pemimpin terbukti memiliki jejak digital yang menunjukkan sikap rasis, hal ini tidak hanya akan merusak reputasinya, tetapi juga dapat berdampak buruk pada kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinannya.
Hingga saat ini, Gibran belum memberikan klarifikasi resmi terkait tuduhan ini, tetapi semakin banyak pihak yang menuntut penjelasan, terutama menjelang pelantikannya sebagai Wakil Presiden pada Oktober 2024.***
Baca Juga: SBY Ungkap Kisah Perjuangan Partai Demokrat dan Harapan di Bawah Kepemimpinan AHY
Artikel Terkait
Heboh! Para Menteri Datang ke Solo Bawa Amplop untuk Gibran, Rocky Gerung Buka Suara Soal Pernyataanya
Reaksi Rocky Gerung Dilaporkan ke Polisi oleh Relawan Gibran, Soal Menteri Berkunjung ke Solo
Rocky Gerung Klaim Usaha Selamatkan Gibran dari Politik Kotor Beberapa Tahun Silam
Siap Dipanggil Polisi, Rocky Gerung: Saya Suka Kalau Laporan Itu Mau Ditindaklanjuti, Silakan panggil Gibran
Transisi Kepemimpinan di Bawah Bayang-Bayang Politik Kotor, Pengamat: Mampukah Prabowo-Gibran Mengatasi?
Kecam Laporan Relawan Gibran, Rocky Gerung: Saya Hanya Ingin Lindungi Gibran dari Korupsi