Dalam kritiknya, Faizal Assegaf menekankan bahwa wajah politik Megawati yang dulu pernah dianggap memiliki cahaya dan harapan kini telah redup, tertutup oleh kegelapan kekuasaan.
Publik melihat bahwa Megawati, bersama dengan PDIP, semakin menjauh dari nilai-nilai kejujuran dan keimanan, dan lebih memilih untuk tetap berada dalam lingkaran kekuasaan yang penuh dengan intrik dan komplotan.
Dengan situasi ini, Faizal Assegaf menggarisbawahi bahwa perjuangan rakyat yang sebelumnya bersimpati kepada PDIP dan berharap akan perubahan kini harus menghadapi kenyataan pahit bahwa Megawati dan partainya semakin kehilangan legitimasi moral di mata publik.
“Jadi, di semua media, saya katakan bahwa Megawati adalah Jokowi, dan Jokowi adalah Megawati, ini satu sinyal yang jahat dalam keputusan-keputusan politik yang tidak berkualitas dan tidak beradab,” lugas Faizal Assegaf.***
Baca Juga: Bambang Pacul Bongkar Kondisi Dompet Negara Jelang Jokowi Lengser, Anggaran Cekak!
Artikel Terkait
Meluruskan Persepsi Publik, Hasto Tegaskan Megawati Tidak Berarti Menolak Anies Baswedan
Strategi Politik Megawati dan Anies, Muhammad Qodari Bahas Kemungkinan dan Dampaknya
PDI-P Batal Usung Anies Baswedan, Pramono Anung: Tak Ada Tekanan ke Megawati!
Jokowi Adalah Produk Politik Megawati yang Dipaksakan, Faizal Assegaf: Bukan Pemimpin Rakyat!
Sandiwara Megawati dan Jokowi, Faizal Assegaf Ungkap Keributan Mereka Hanya Soal Pilkada dan Pilpres
PDIP Masih Diragukan Sikap Oposisinya, Faizal Assegaf Desak Langkah Nyata Megawati Adili Jokowi