"Sebagai seorang pemimpin, seharusnya Jokowi bisa memberikan jawaban yang lebih substansial dan tidak hanya mengandalkan tradisi sebagai alasan untuk tidak memberikan penjelasan lebih lanjut," tegasnya.
M. Sobary menilai bahwa pernyataan Jokowi mencerminkan sikap politik yang mengutamakan tradisi dan pengalaman.
Namun di sisi lain bisa jadi mengabaikan kebutuhan untuk memberikan penjelasan yang lebih terbuka kepada publik.***
Artikel Terkait
Tumbangnya Airlangga Hartarto, Feri Amsari: Ada 3 Misteri di Balik Krisis Partai Golkar
Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Akuisisi Golkar Mestinya Jadi Tamparan Buat Prabowo!
Masa Depan IKN, Jokowi: Simbol Pembangunan Nasional yang Adil dan Merata
Megawati Tak Hadir di IKN, Hasto Kristiyanto Beberkan Faktanya!
Kemenkumham Luncurkan Paspor Baru dengan Fitur Keamanan Mutakhir dan Desain Merah-Putih
Perseteruan PKB dan PBNU, Wakil Presiden Ma'ruf Amin: Akan Berakhir Sendirinya