Bisnisbandung.com - Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDIP mengejutkan banyak pihak.
Megawati tidak menghadiri upacara peringatan HUT ke-79 RI yang digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal PDIP mengungkapkan alasan di balik keputusan tersebut.
Baca Juga: Ini Dia Cara Elegan Menghadapi Politik Kantor
Menurut Hasto ini ternyata berkaitan erat dengan kepentingan partai dan prinsip perjuangan.
Dikutip dari youtube kompas, Hasto menjelaskan "Megawati tidak menghadiri upacara di IKN karena selama sembilan tahun terakhir dirinya belum memimpin peringatan hari kemerdekaan."
Pada tahun-tahun sebelumnya Megawati memang tidak terlibat secara langsung dalam upacara tersebut.
"Karena itu para pengurus partai di tingkat ranting dan Satgas PDIP memohon agar Megawati bersedia hadir dan memberikan pidato dalam kesempatan tersebut," tambahnya.
Hasto menjelaskan bahwa kehadiran Megawati sangat penting bagi anggota partai yang selama ini berjuang dengan penuh dedikasi terutama dalam masa-masa sulit.
Baca Juga: Nikmati Hidup, Hindarkan Stress
Megawati dalam pidatonya mengingatkan kembali semangat kemerdekaan yang harus diteruskan.
Ia menegaskan bahwa perjuangan kemerdekaan yang dulu dilakukan dengan penuh keberanian harus menjadi contoh bagi rakyat Indonesia saat ini.
Megawati juga menyoroti tantangan yang dihadapi bangsa saat ini, terutama ketika ada upaya-upaya yang dianggap menyimpang dari kepentingan nasional dan lebih mengutamakan kepentingan keluarga.
Menurutnya, hal ini bertentangan dengan semangat perjuangan yang telah membawa Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda.
Baca Juga: Diblokir di Indonesia, Binance Resmi Meluncur di India dengan Akses Penuh
Artikel Terkait
Indonesia Belum Berhasil Menghadirkan Keadilan Dan Kemakmuran, Megawati: Salah Pemimpin!
Jokowi Jadi Kutukan bagi Demokrasi Indonesia, Rocky Gerung: Jalankan Politik Devide Et Impera
Terungkap Alasan Jokowi Pindahkan Ibu kota, Rocky Gerung: Dia Dibayangi Hantu Kolonial
Pengambilalihan Golkar Oleh Jokowi, Rocky Gerung: Bisa Jadi Budaya Politik Baru Yang Tidak Beradab
Tumbangnya Airlangga Hartarto, Feri Amsari: Ada 3 Misteri di Balik Krisis Partai Golkar
Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Akuisisi Golkar Mestinya Jadi Tamparan Buat Prabowo!