Dalam analisisnya Rocky Gerung juga menyebutkan bahwa ada kemungkinan pergeseran taktik politik di Jakarta, yang melibatkan negosiasi antara berbagai partai.
Rocky Gerung menjelaskan "PDI Perjuangan dan Gerindra mungkin akan melakukan transaksi politik untuk mengatur siapa yang benar-benar akan bersaing di Jakarta."
"Hal ini menunjukkan bahwa pertarungan politik di Jakarta belum berakhir," paparnya.
Baca Juga: Diblokir di Indonesia, Binance Resmi Meluncur di India dengan Akses Penuh
Tak hanya itu Rocky Gerung juga mencermati ketidakhadiran Megawati Soekarnoputri dalam pidato kenegaraan, yang dianggap sebagai sinyal adanya ketidakpuasan atau strategi politik yang sedang dipersiapkan.
"Ini bisa jadi sinyal bahwa PDIP masih memiliki kartu truf yang dapat digunakan untuk melawan Jokowi, terutama dalam Pilkada Jakarta," ujar Rocky Gerung.
Dengan segala dinamika politik yang terjadi Rocky Gerung menekankan bahwa situasi di Jakarta adalah cerminan dari pergeseran kekuatan politik yang lebih besar di tingkat nasional.
Baca Juga: Ono Surono Ingin 5 Partai Head to Head Lawan KIM di Pilgub Jabar
"Apa yang terjadi di Jakarta bisa berdampak luas ke politik daerah lainnya. Kita harus terus memantau dan memahami skenario ini dengan hati-hati," pungkasnya.
***
Artikel Terkait
Indonesia Belum Berhasil Menghadirkan Keadilan Dan Kemakmuran, Megawati: Salah Pemimpin!
Jokowi Jadi Kutukan bagi Demokrasi Indonesia, Rocky Gerung: Jalankan Politik Devide Et Impera
Terungkap Alasan Jokowi Pindahkan Ibu kota, Rocky Gerung: Dia Dibayangi Hantu Kolonial
Pengambilalihan Golkar Oleh Jokowi, Rocky Gerung: Bisa Jadi Budaya Politik Baru Yang Tidak Beradab
Tumbangnya Airlangga Hartarto, Feri Amsari: Ada 3 Misteri di Balik Krisis Partai Golkar
Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Akuisisi Golkar Mestinya Jadi Tamparan Buat Prabowo!