Bisnisbandung.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi simbol pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.
Jokowi menegaskan bahwa pembangunan harus merata di semua wilayah dari timur hingga barat Indonesia, bukan hanya terpusat di Pulau Jawa.
Terkait lokasi upacara perayaan tahun depan, Presiden Jokowi tidak memberikan kepastian apakah akan dilaksanakan di IKN atau tetap di Istana Negara Jakarta.
Baca Juga: Ini Dia Cara Elegan Menghadapi Politik Kantor
Namun, dia menegaskan bahwa inti dari pembangunan adalah pemerataan yang lebih baik ke depan.
Dikutip dari youtube kompas, Jokowi mengatakan “Indonesia ini negara besar. Kita perlu pemerataan di semua wilayah. Bukan Jawa sentris, tetapi Indonesia sentris.”
“Kita harus membangun dari pinggiran, dari desa, hingga wilayah terluar,” ujar Jokowi.
Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen pemerintah untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antara daerah pusat dan pinggiran.
Jokowi juga menjelaskan bahwa visi pembangunan Indonesia ke depan adalah membangun dengan pendekatan yang lebih inklusif.
Baca Juga: Nikmati Hidup, Hindarkan Stress
Jokowi menekankan “Desain pembangunan lima hingga sepuluh tahun ke depan harus fokus pada pengembangan dari pinggiran dan desa-desa.
“Ini bagian dari strategi besar kita,” tambahnya.
Saat ditanya tentang masa depan pembangunan dan arah kebijakan, Jokowi menyarankan agar pertanyaan-pertanyaan tersebut diarahkan kepada presiden berikutnya.
“Silakan tanya kepada presiden terpilih. Harapannya pembangunan akan terus berlanjut dengan fokus yang sama,” pungkasnya.
Baca Juga: Konflik Pertanahan Masih Terjadi di Kota Bandung, Salah Satunya di Jl ABC
Artikel Terkait
Indonesia Belum Berhasil Menghadirkan Keadilan Dan Kemakmuran, Megawati: Salah Pemimpin!
Jokowi Jadi Kutukan bagi Demokrasi Indonesia, Rocky Gerung: Jalankan Politik Devide Et Impera
Terungkap Alasan Jokowi Pindahkan Ibu kota, Rocky Gerung: Dia Dibayangi Hantu Kolonial
Pengambilalihan Golkar Oleh Jokowi, Rocky Gerung: Bisa Jadi Budaya Politik Baru Yang Tidak Beradab
Tumbangnya Airlangga Hartarto, Feri Amsari: Ada 3 Misteri di Balik Krisis Partai Golkar
Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Akuisisi Golkar Mestinya Jadi Tamparan Buat Prabowo!