Golkar, yang telah tumbuh selama puluhan tahun dengan sistem yang matang, berisiko mengalami guncangan besar jika intervensi dari luar, seperti yang diduga berasal dari Jokowi, terus berlanjut.
Pengamat politik kontoverisal ini menekankan pentingnya profesionalisme dan kejujuran dalam partai politik, termasuk di Golkar.
Menurutnya, jika ada pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pemimpin partai, seharusnya itu ditindak tegas, bukan digunakan sebagai alat untuk melemahkan posisi politik seseorang.
Situasi ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan demokrasi di Indonesia, khususnya dalam konteks partai politik yang seharusnya bebas dari intervensi eksternal.
Baca Juga: Partai Politik Hanya Wayang - Wayang, Eros Djarot: Siapa Dalangnya?
Dengan situasi yang semakin memanas, para kader muda Golkar dihadapkan pada dilema: apakah mereka akan tetap setia mendukung Airlangga ataukah mereka akan mencari jalan lain untuk menyelamatkan partai dari tekanan politik yang semakin besar.
Keputusan yang diambil oleh para kader ini akan sangat menentukan arah dan masa depan Golkar dalam menghadapi tantangan politik ke depan.
“Jadi kita mau sebetulnya ada kejujuran dari justru kader-kader Golkar untuk mengatakan menyatakan sikap, bukan sekadar dengan menunggu hasil yang akan diterima oleh Airlangga setelah dia berhenti sebagai Ketua Golkar lalu dipersoalkan secara hukum,” ujar Rocky Gerung.***
Baca Juga: Partai Politik Hanya Wayang - Wayang, Eros Djarot: Siapa Dalangnya?
Artikel Terkait
PDIP Kaget Airlangga Mundur, Hasto: Peta Politik Pilkada Bisa Berubah
Golkar Bakal Jadi Mainan Jokowi, Rocky Gerung: Airlangga Akhirnya Menyerah Juga
Mundur dari Golkar Airlangga Diisukan Terlibat Kasus Hukum, Jusuf Hamka Angkat Bicara
M. Qodari: Apakah Mundurnya Airlangga Pertanda Perpecahan Koalisi Jokowi-Prabowo?
Tak Terpengaruh Airlangga Mundur, Idrus Marham: Golkar Pastikan Rekomendasi Paslon Pilkada Tetap Sah
Mundur dari Golkar, Rinny Budoyo: Airlangga Gak Punya Mental Petarung