Bisnisbandung.com - Kontroversi semakin memanas menjelang Pilkada DKI Jakarta 2024.
Geisz Khalifa seorang pengamat politik yang dikenal dengan opini tajamnya baru-baru ini membuat pernyataan mengejutkan terkait calon pasangan untuk Anies Baswedan.
Geisz Khalifa secara tegas menolak jika Kaesang Pangarep putra Presiden Joko Widodo menjadi pasangan Anies dalam kontestasi politik mendatang.
Baca Juga: Hidangan Sehat dari Berbagai Negara yang Wajib Dicoba
Menurut Geisz Khalifa hasil survei terbaru menunjukkan bahwa Anies Baswedan berada di posisi teratas dengan 29% suara.
Sementara Kaesang hanya meraih 1% dalam survei tersebut.
Meskipun ia mengakui bahwa survei tidak sepenuhnya dapat dipercaya Geisz Khalifa tetap merasa bahwa memasangkan Kaesang dengan Anies adalah langkah yang salah.
"Kalau ada yang ingin mengaitkan Anies dengan Kaesang, saya katakan itu sangat tidak layak," tegas Geisz Khalifa yan dikutip dari youtube Refly Harun Best Statement.
Ia menjelaskan bahwa survei merupakan alat ukur ilmiah yang harus diperlakukan dengan objektif namun sering kali dipengaruhi oleh kepentingan kekuasaan.
Baca Juga: Menu Makan Siang Sekolah dari Berbagai Negara di Dunia
Ia juga menambahkan bahwa hasil survei bisa jadi tidak mencerminkan realitas di lapangan.
Selain itu Geisz Khalifa menekankan perlunya kerja keras di lapangan untuk memenangkan Anies.
Geisz Khalifa juga mengkritik lembaga survei yang dianggapnya sering kali tidak objektif dan dipengaruhi oleh kepentingan tertentu.
Ia menganggap bahwa survei yang menunjukkan hasil tinggi atau rendah sering kali tidak mencerminkan kondisi sebenarnya, dan sering kali digunakan untuk kepentingan politik.
Baca Juga: Tips Menonton Konser Idola K-Pop Kesayangan
Artikel Terkait
Pilkada Jawa Diprediksi Sarat Calon Boneka, Nino Histiraludin: Demokrasi dalam Bahaya!
Pesan Panda Nababan Untuk Sahabatku Megawati Soekarno Putri
Perang Bintang di Pilwalkot Bandung, Denny Chandra Ungkap Visi dan Misinya
Anggaran HUT ke-79 RI Membengkak, Jokowi: Tradisi yang Wajar!
Kader PKB Merasa Tidak Nyaman, Lufhi Andalusie: Posisi Syuro Seperti Buangan
Politik Indonesia Tidak Pernah Hitam Putih, Adi Prayitno: Selalu Berubah di Tikungan!