Di Era Jokowi Industri Maufaktur Masih Terus Menurun, Hersubeno Arief: Jangan Mimpi Jadi Negara Maju

photo author
- Jumat, 2 Agustus 2024 | 21:55 WIB
Hersubeno Arief (Tangkap layar youtube Hersubeno Arief)
Hersubeno Arief (Tangkap layar youtube Hersubeno Arief)

Bisnisbandung.com - Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), industri manufaktur Indonesia mengalami penurunan terus-menerus, menurut data yang dipaparkan oleh jurnalis senior Hersubeno Arief.

Dalam sebuah diskusi yang disiarkan di YouTube, Arief menjelaskan dampak dari penurunan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional.

Pada tahun 2002, sebelum masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kontribusi industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 32%.

Baca Juga: Setelah Influencer Jokowi Ajak 500 Relawan Ke IKN, Rocky Gerung: Makin Bingung

“Dalam sebuah seminar, Deputi Bappenas menyebutkan bahwa kalau sebelumnya selalu bilang soal kontribusi industri ekstraktif yang terus menurun dari Pak SBY, ini datanya pada tahun 2002,” paparnya.

 Angka ini menunjukkan peran penting sektor manufaktur dalam perekonomian. Namun, belakangan ini, kontribusi tersebut merosot menjadi hanya 20%. Penurunan ini mengindikasikan adanya tantangan besar bagi perekonomian Indonesia.

Hersubeno Arief menyoroti bahwa penurunan kontribusi industri manufaktur berdampak pada meningkatnya tingkat pengangguran, khususnya di kalangan anak muda.

Baca Juga: Novel Baswedan Bongkar Ada Calon Pimpinan KPK Titipan Rezim

“Jadi 2 tahun sebelum Pak SBY itu, kontribusi dari industri manufaktur Indonesia terhadap PDB itu sampai 32%. Gede banget itu Bung Rocky, lebih dari sepertiga, sekarang itu turun tinggal 20%,” jelasnya.

Dengan adanya deindustrialisasi yang terjadi, banyak lulusan muda yang kini menghadapi kesulitan dalam menemukan pekerjaan, yang berujung pada frustrasi dan ketidakstabilan sosial.

Menurut Hersubeno Arief, kondisi ini merupakan hambatan besar bagi ambisi Indonesia untuk menjadi negara maju.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: China naik ke peringkat pertama Perolehan Medali

 Kebutuhan untuk mengatasi penurunan sektor manufaktur dan mencari solusi untuk meningkatkan lapangan pekerjaan menjadi sangat mendesak.

“Dan ini dampaknya jangan mimpi kita jadi negara maju karena yang terjadi justru malah banyak sekali pengangguran, kan mengalami deindustrialisasi,” tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: Youtube Rocky Gerung Official

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X