Bisnisbandung.com - Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi menyatakan kesiapannya untuk mundur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) demi mengembalikan marwah KPK.
Johan Budi yang juga merupakan politikus PDIP mengungkapkan hal ini setelah mengikuti tes tertulis calon pimpinan KPK periode 2024-2029.
Tes tertulis yang digelar oleh panitia seleksi KPK ini diikuti oleh para calon pimpinan KPK dan Dewan Pengawas KPK.
Baca Juga: Wajib Tahu 5 Makanan Penurun Asam Lambung di Zaman Sekarang
Menurut Johan Budi soal-soal dalam tes tertulis tersebut tidak terlalu sulit.
Selain itu lebih banyak berfokus pada tujuan para peserta untuk menjadi calon pemimpin KPK.
Dikutip dari youtube kompas, Johan Budi mengatakan "Saya ikut tes tertulis capim KPK dan tidak ada yang sulit dari soal-soal tes tertulisnya."
"Pertanyaannya lebih kepada apa yang menjadi tujuan peserta ingin menjadi calon pemimpin KPK," ujar Johan Budi.
Baca Juga: 8 Istilah Make Up yang Wajib Kamu Tahu Sebagai Perempuan
Johan Budi menjelaskan bahwa tujuan utamanya mendaftar sebagai calon pimpinan KPK adalah untuk mengembalikan marwah lembaga anti-rasuah tersebut.
Ia pun telah menyampaikan niatnya untuk mundur dari PDIP kepada Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
Johan Budi menekankan "Kalau saya bisa lolos, saya ingin mengembalikan marwah KPK. Prosedurnya, saya harus mundur dulu dari DPR."
"Saya sudah menyampaikan niat ini ke Ketua Fraksi PDIP dan juga ke Ketua DPR, Mbak Puan," jelasnya.
Johan Budi menegaskan bahwa langkahnya ini merupakan bagian dari komitmennya untuk menjaga integritas KPK.
Baca Juga: Kenapa sih Aku Kentut Terus Setiap Hari ?
Artikel Terkait
Ronald Tannur Bebas dari Kasus Penganiayaan, Mahfud MD: Hakimnya Gimana Sih
Tawar-Menawar Putusan! Mahfud MD Bongkar Bobroknya Hakim di Pengadilan
Bahlil Perluas Tambang Untuk Ormas, Rocky Gerung: Bikin Huru-Hara Sambil Incar Jabatan Di Kabinet Prabowo
Bahaya! Penyelewengan Kuota Haji Oleh Kemenag, Rocky Gerung: Bisa Bikin Arab Saudi Kurangi Jatah Haji Indonesia
Megawati Makin Oposisi, Panda Nababan: Keputusan Yang Menjawab Kenyataan?
Apa Saja Pencapaian Jokowi hingga Diakui Sebagai Bapak Konstruksi?